Bahas Komunikasi Dakwah Digital Sesuai Al Quran dan Hadits, Fakultas Dakwah Unisba Gelar Seminar Internasional 

KOMHUMAS-Fakultas Dakwah Unisba menyelenggarakan International Seminar bertajuk “Digital Dakwah Communication According To The Qur’an and Hadith” secara virtual melalui Zoom Meeting dan live streaming Youtube, Senin (23/8/2022).

Dekan Fakultas Dakwah Unisba, Dr. Ida Afidah, Dra., M.Ag., mengatakan, saat ini tidak dipungkiri bahwa  proses digitalisasi menjadi hal yang paling fundamental dan urgent untuk dijaga dan dirawat termasuk dalam proses berdakwah. 

Menurutnya, hal ini dapat dilakukan salah satunya dengan meningkatkan kapasitas kompetensi dan keterampilan dalam membuat konten-konten dakwah islami melalui media digital.

Dekan berharap, melalui seminar ini dapat meningkatkan wawasan pemahaman konsep dan pemikiran yang diimplementasikan dalam perkembangan dakwah untuk kemaslahatan umat.

Seminar internasional ini menghadirkan tiga orang narasumber. Pemateri pertama  yakni Ketua Badan Pengurus Yayasan Unisba, Prof. Dr. K.H. Miftah Faridl. Ia menuturkan, dakwah merupakan kewajiban bagi seorang muslim dalam mengajak orang lain kepada kebaikan.

Prof. Miftah menuturkan, Al Quran sudah mengatur mengenai syarat  dan prinsip untuk berdakwah. Disamping itu lanjutnya, Rasulullah pun mengajarkan untuk berdakwah dengan santun, arif, lembut dan bisa dijadikan pegangan.

Diera modern saat ini kata Prof. Miftah, harus terus memicu, memacu, serta mengasah kemampuan untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk berdakwah. 

“Dakwah itu harus menjadi gerakan kultural. Harus masuk disetiap sendi kehidupan di berbagai sektor, baik melalui pendidikan, kesehatan, perusahaan, bisnis dan berbagai macam gerakan,” ujarnya.

Pemateri kedua yaitu Professor of The National University of Malaysia, Prof. Dr. Muhd. Najib Abdul Kadir. Ia menuturkan, antara komunikasi dan dakwah tidak dapat dipisahkan. “Yang membedakan keduanya adalah jika komunikasi maklumat bersifat umum sedangkan dakwah bersifat khusus yaitu mengenai agama Islam yang menyerukan amar ma’ruf dengan memberikan informasi yang baik dan benar secara bijaksana,” ungkapnya.

“Konsep komunikasi dakwah yaitu seruan kepada seluruh umat manusia dengan pendekatan dan metodologi tertentu sehingga manusia jelas maklamat hidupnya adalah menuju keridhaan Allah SWT. Ini yang sangat esensisal bahwa sejatinya ketika harus ikhlas dalam berdakwah itu untuk memperoleh keridhaan Allah SWT,” ujarnya.

Prof. Najib menyebutkan, garis panduan berkenaan komunikasi dakwah sebagai bimbingan pendakwah untuk menyampaikan ajaran agama Islam sudah banyak disebutkan didalam Al Quran.

Sedangkan pemateri ketiga adalah Prof. Madya Dr. Yusuf Khalid (Professor of Seri Begawan Religious Teachers University College) dari Brunei Darussalam. Ia mengungkapkan, tradisi pemikiran ahlussunnah wal jamaah tertumpu pada wahyu dan akal.

Ketika berdakwah kata Prof. Madya, harus senantiasa menggunakan apa yang sudah digariskan oleh Allah SWT. “Prioritasnya yaitu berbuat ma’ruf atau kebaikan dan mencegah yang mungkar serta beriman kepada Allah SWT,” terangnya.

Prof. Madya mengatakan, dalam berdakwah harus berlandaskan pada Al Quran dan sunah, serta tidak mengedepankan rasio semata.

Lebih lanjut ia menuturkan generasi muda Indonesia perlu diantarkan menjadi mahasiswa pendakwah yang hebat dengan tiga metode berdakwah yakni hikmah dengan kata kata yang penuh bijaksana, mau’izah dengan nasihat dan jidal dengan debat.***

Press ESC to close