KOMHUMAS-Jagat media sosial beberapa waktu lalu dihebohkan oleh lima orang pemuda tergabung dalam kelompok Pandawara Grup yang memiliki inisiatif tinggi membersihkan sampah yang menumpuk di sungai. Aksi mereka pun direkam dan disebarluaskan di media sosialnya sehingga menjadi viral bahkan mencuri perhatian warganet hingga menuai respon positif dari khalayak luas. Bahkan hingga saat ini aksinya tersebut pun masih terus dilakukan ke berbagai titik yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, hingga membawa mereka diundang ke luar negeri.
Salah satu anggota Pandawara Grup, Muhammad Rifqi Sa’dulloh adalah wisudawan Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Prodi EP FEB) Unisba. Ia dilantik sebagai wisudawan dalam perhelatan Wisuda Gelombang I Tahun Akademik 2023-2024 yang dilaksanakan di Aula Utama Unisba, pada Sabtu-Minggu (02-03/03/2024).
Rifqi yang menjadi mahasiswa Prodi EP FEB Unisba sejak tahun 2018 ini telah menyelesaikan studinya selama 11 semester atau lima tahun setengah tahun dengan memperoleh IPK 3.42 / Sangat Memuaskan. Ia telah dinyatakan lulus pada 01 Februari 2024.
Lulus menjadi Sarjana Ekonomi Pembangunan menurut pria kelahiran Bandung pada 02 Januari 2000 bukan tanpa perjuangan yang berliku.
Diakuinya bahwa jurusan yang diambil bukan yang diinginkannya. Prodi Manajemen merupakan jurusan yang diminatinya, namun karena saat mendaftar Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unisba, jurusan Manajemen hanya membuka jalur USM/seleksi tes tulis saja sedangkan Prodi EP masih membuka jalur PMDK/seleksi dengan nilai rapot, maka diikutinya seleksi jalur PMDK memilih Prodi EP. “Sempat diinfokan oleh petugas layanan informasi PMB Unisba bahwa Prodi EP masih membuka jalur PMDK, dan saya coba. Ternyata lulus. Tidak ikut USM untuk pilih jurusan Manajemen karena takut ga keterima,” ungkapnya.
Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil Prodi EP, dan perjalanan yang penuh liku pun dimulai. Menurut Rifqi saat awal kuliah ia jarang mengikuti perkuliahan sehingga berdampak pada perolehan nilai yang kurang bagus. “Semester tiga itu sempet dapet IPS (Indeks Prestai Semester) sebesar 1,6 karena jarang masuk kuliah dan dapet nilai jelek terus,” ungkapnya.
Ia sempat berkeinginan untuk pindah kuliah, namun karena dukungan dari orang tua serta dosen wali untuk lebih memaksimalkan kuliahnya tersebut akhirnya Rifqi kembali termotivasi untuk lebih fokus kuliah. “Sempet bilang ke orang tua mau pindah kuliah tapi kata mereka jangan keluar dulu dan untuk dicoba lagi dan maksimalin kuliahnya. Begitu juga dosen wali yang terus semangatin untuk terus jalanin kuliah,” ujarnya.
Dengan tekad dan semangatnya, Rifqi mencoba memaksimalkan kuliahnya dengan salah satu upayanya adalah mengikuti semester antara. “Saya coba maksimalin dengan ikut semester antara. Meskipun sempat berkuliah di masa pandemi Covid-19, Alhamdulillah bisa lancar kuliahnya,” ucapnya.
Adapun judul Skripsi yang mengantakarnnya menjadi Sarjana Ekonomi Pembangunan berjudul ‘Pengaruh Inflasi Human Capital, Pengeluaran Konsumsi dan Teknologi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2022’. Ia tidak mengambil judul mengenai isu lingkungan karena judulnya sudah dibuat sebelum Pandawara Grup berdiri.
Kesibukannya sebagai anggota Pandawara Grup juga membuat perkuliahannya menjadi sedikit tersendat. “Sebetulnya bisa saja menempuh studi di Unisba empat tahun tapi karena ada kegiatan Pandawara Grup jadi agak terbagi fokusnya. Jadi saya nyempetin juga buat sedikit-sedikit ngerjain skripsi dan Alhamdulillah bisa selesai,” katanya.
Ia menilai bahwa selama berkuliah di Unisba banyak mengalami hal Sukanya seperti banyak teman SMA dan teman rumahnya yang menjadi mahasiswa Unisba, dan teman-teman barunya yang menurutnya mengasyikan.
Setelah lulus, rencananya selain melanjutkan aktfitasnya di Pandawara Grup dalam aksi pembersihan lingkungan, Rifqi yang bercita-cita ingin menjadi pebisnis ini juga sempat memiliki keinginan untuk melanjutkan studi ke Magister dengan mengambil jurusan yang berkaitan dengan lingkungan.
Menurut Rifqi, Pandawara Grup sudah berkeinginan untuk memiliki pengelolaan sampah zero waste sendiri di Kota Bandung. Nantinya, jika pengelolaan sampah tersebut sudah terealisasikan, akan membuka Kerjasama dengan Unisba dalam pengelolaan sampah di Unisba, “Ini sudah sempat dibicarakan dengan Pa Yukha (Dosen Prodi EP FEB Unisba) tentang kerjasama pengelolaan sampah, meski masih dalam wacana. Semoga bisa terealisasikan,” pungkasnya.***