KOMINPRO – Dalam rangka menumbuhkan ketertarikan generasi muda melestarikan budaya lokal, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lingkung Seni Budaya Sunda (LSBS) Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar Budaya Festival (Budafest) 2019. Mengusung tema “Dina Budaya Urang Napak, Dina Budaya Urang Ngapak”, kegiatan ini berlangsung dari tanggal 27-28 September 2019, di Aula Utama Unisba.
Ketua Penyelenggara Kegiatan, Nurul Khofifah mengatakan Budafest 2019 merupakan hajatan yang diselengarakan dalam rangka memperingati hari jadi LSBS Unisba yang ke-25 tahun. Budafest 2019 mengadakan sejumlah kegiatan mulai dari open house, lomba menulis aksara sunda, dan tari kreasi tradisonal. Tidak kurang 35 peserta dari sembilan Kabupaten dan Kota di Jawa Barat berlomba menjadi yang terbaik pada Pasanggiri ini.
“Terdapat 26 SMA di Jawa barat yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dari dua kategori lomba, terdapat 25 peserta yang mengikuti pasanggiri aksara sunda dan 10 peserta mengikuti pasanggiri tari tradisional. Kami berharap, Budafest 2019 ini bisa menarik perhatian generasi muda untuk ikut melestarikan kesenian budaya agar bisa terus eksis di tengah modernisasi yang ada sekarang ini,”ujarnya.
Menurut Nurul, pihaknya sengaja memilih peserta dari kalangan siswa SMA di Jawa Barat sebagai wujud pewarisan dan pelestarian. Dia manambahkan, di zaman yang semakin modern, orang-orang cenderung malu dan enggan berbicara bahasa daerah karena dianggap kurang mengikuti perkembangan zaman.
“Sekarang saya melihat banyak orang yang berbicara menggunakan bahasa sunda saja merasa malu apalagi untuk menampilkan keseniannya. Saya berharap para peserta bisa memberikan kesadaran pada masyarakat bahwa melestarikan budaya itu perlu karena jika tidak ada yang merawat maka budaya yang mereka miliki akan hilang seiring waktu,”jelasnya.
Lebih lanjut Nurul mengatakan, seluruh peserta yang berpartisipasi dalam acara tersebut akan mendapatkan sertifikat yang dilegalisasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) dan Dinas Provinsi Jawa Barat. Sementara juara 1 dan 2 akan mendapatkan hadiah tambahan berupa piala dan uang pembinaan.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) H. Uu Ruzhanul Ulum, SE. memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Dalam sambutanya dia mengatakan, pelestarian budaya sangat berkaitan erat dengan kemajuan pariwisata di Jawa Barat. Selain keindahan alam, budaya sunda menjadi salah satu daya tarik yang banyak mengundang wisatawan lokal maupun internasional berkunjung ke Jawa Barat.
“Kegiatan ini menjadi sangat penting untuk memajukan sektor pariwisata yang menjadi andalan Jawa Barat. Perlu kami sampaikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat selalu mendukung apapun dan dimanapun kegiatan yang berupaya meningkatkan seni kebudayaan. Melestarikan budaya bukan hanya tanggu jawab pemerintah tapi tanggung jawab kita semua,”jelasnya.
Wagub Jabar pun menyebutkan, budaya merupakan ciri khas suatu bangsa. Di era globalisasi ini dia berharap, generasi muda Jawa Barat dapat melestarikan dan mempertahankan kesenian sunda agar tidak tergerus oleh budaya-budaya asing.
Adapun Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., MH., juga memberikan apresiasi terhadap LSBS Unisba yang telah menggelar acara Budafest. Bahkan Rektor mendorong agar pasanggiri ini bisa digelar setiap tahun.
“Tujuan utama dari acara ini bukan hanya mencari siapa yang juara tapi saling berupaya melestarikan budaya sunda. Saya berharap LSBS Unisba yang berada di bawah kordinasi BEM Unisba bisa konsisten menyelenggarakan kegaitan ini setiap tahun. Siapa lagi orang yang mau melestarikan kebudayaan sunda jika bukan orang sunda itu sendiri,”ucapnya. (Feari/Wiwit)