Dadi Ahmadi Terpilih sebagai Ketua APPTI Korwil Jawa Barat

 

KOMINPRO – Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Unisba), Dadi Ahmadi, S.Sos., M.I.Kom., terpilih sebagai Ketua Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI) Kordinator Wilayah (Korwil)  Jawa Barat.  Pemilihan berlangsung secara musyawarah mufakat di Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unisba, Sabtu (20/7).

Pertemuan tersebut dihadiri oleh anggota APPTI Korwil Jawa Barat diantaranya perwakilan dari Universitas Padjajaran Press, Politeknik Subang Press, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Subang , Politeknik Negeri Bandung, UPI Sumedang, LPPM Universitas Muhamadiyah Tasikmalaya, President University, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Bandung, Politeknik Subang Press, Poltekes Kemenkes Tasikmalaya dan LPPM Unisba sebagai tuan rumah. Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Pusat APPTI, Dr. Drs. Ricardi S. Adnan, M. Si., dan Pengurus APPTI, Drs. Gun Gun Waldi Gumilar.

Dadi yang juga merupakan Ketua Pusat Penerbitan (P2U) LPPM Unisba mengatakan  AKPPI menjadi wadah bagi mereka yang memiliki kepedulian terhadap literasi ataupun buku di Perguruan Tinggi . APPTI berdiri sejak 2011 dan membawa misi mulia, salah satunya membantu meningkatkan academic excellence para dosen, yang diharapkan berdampak positif bagi kepangkatan dosen yang bersangkutan maupun kemajuan perguruan tinggi.

“Seiring dengan perjalanan waktu, banyak aspirasi dari perguruan tinggi terutama dosen yang tidak tertampung sehingga lahir inisiasi untuk mendirikan penerbitan di bawah naungan perguruan tinggi. Tujuannya mewadahi dosen untuk mendesiminasi hasil penelitian maupun karya ilmiahnya,”terangnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Pusat APPTI, Dr. Drs. Ricardi S. Adnan, M. Si,. Semakin banyaknya penerbitan umum yang beriorientasi profit, kata dia berdampak pada terbatasnya sarana bagi dosen untuk mempublikasikan karyanya.

“APPTI berbeda dengan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) yang berorientasi pada profit dan bisnis. Dalam IKAPI, buku yang tidak ada nilai marketable tidak akan mendapatkan prioritas untuk dicetak dan diedarkan. Sementara APPTI penerbitannya lebih kepada  science exercise atau knowledge production karena kepentingan kami di situ bukan untuk bersaing dengan IKAPI,” jelasnya. (Feari)

 

Press ESC to close