Rektor bersama IKA FH Unisba
KOMINPRO-Ikatan Alumni (IKA) Fakultas Hukum Unisba bekerjasama dengan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa), menggelar Seminar “Sosialisasi Dana Desa untuk Akademisi dan Praktisi” yang diselenggarakan di El Royale Hotel Bandung, Jumat- Minggu (07-10/12).
Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., dalam sambutannya mengungkapkan, sosialisasi ini sangat penting bagi Tri Dharma Perguruan Tinggi terutama dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.
Rektor menilai, dengan keterlibatan IKA FH Unisba dalam seminar ini, bagi Dekan FH Unisba secara administratif, sangat berkepentingan karena melalui seminar ini akan menambah poin sebagai kiprah alumni terhadap almamater.
Rektor yang juga merupakan alumni FH Unisba angkatan 82, mengajak alumni untuk bersama – sama membesarkan Unisba secara khidmat baik diluar maupun didalam Unisba untuk selalu memelihara Unisba sebagai almamaternya.
Rektor berharap, IKA baik di tingkat fakultas maupun universitas untuk selalu berbagi pengetahuan dengan berbagai aktifitas secara fokus sebagai kontribusi alumni terhadap almamaternya.
Sementara itu, Ketua IKA FH Unisba, Dr. Undang Mugopal, SH., M.Hum., mengatakan, sosialisasi ini bukan saja untuk kepentingan IKA tapi kepentingan stakeholder agar kesimpulan dari seminar ini bisa diraih secara komprehensif.
Alumni FH Unisba yang juga merupakan Kepala Biro Hukum dan Ortala Kemendesa ini melanjutkan, ide dari seminar ini muncul dari peraturan presiden No. 12 tahun 2015 yang terdapat tiga amanat bagi Kemendesa untuk membangun desa dan kawasan pedesaan, melakukan pemberdayaan masyarakat desa dan pencetakan pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi.
Diakuinya, Kemendses perlu bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Kementrian, Lembaga dan Akademisi untuk menghadang berbagai kesulitan dalam melaksanakan peraturan presiden tersebut. Salah satunya di bidang akademisi dengan menggandeng IKA FH Unisba melalui terselenggaranya seminar ini.
Harapannya, seminar ini bisa berjalan dengan baik, bermanfaat bagi peserta dan memberikan arah kedepan desa akan seperti apa.
Dalam kesempatan yang sama, Metty Susanti, SH., M.Si. selaku ketua panitia seminar ini yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Biro SDM dan Umum Kemendesa, mengatakan, dana desa hadir dimanfaatkan pada pembanguna jalan, desa, jembatan dan lainnya. Namun, menurutnya, saat ini masih banyak desa di Indonesia yang jauh dikatakan maju dan tertinggal. Maka dari itu, tugas dari Kemendes untuk memajukan desa menjadi lebih baik.
Senada dengan Pak Undang, dikatakan dalam pelaksanannya membutuhkan kerjasama dengan stakeholder dibidang akademis dengan menggaet perguruan tinggi untuk pengimplementasian di bidang pendidikan, riset yang membantu menggali potensi desa dan prioritas penggunaan dana desa melalui pendampingan dan pemberdayaan masyarakat desa selaku subjek pembangunan serta bersinergi dalam upaya perbaikan mutu penyelenggaraan desa.
Alumni FH Unisba ini menambahkan, jalinan kerjasama dengan perguruan tinggi dalam forum perguruan tinggi untuk desa sangat membantu. “Semua masukan dari perguruan tinggi sangat penting bagi kami demi kemajuan desa melalui jalinan kerjasama dengan perguruan tinggi Pertides dengan 100 PTN dan PTS di Indonesia termasuk Jawa Barat,” ungkapnya.
Meski Unisba tidak termasuk ke dalam 100 perguruan tinggi tersebut, Bu Metty berharap, kedepannya, dapat terjalin komunikasi intens dengan Unisba dan menjadi mediator antara IKA dan Unisba sehingga Kemendesa bisa bersinergi dan memajukan desa menjadi lebih baik lagi. Selain itu, harapannya, kontribusi pemikiran masukan terkait penggunaan dana desa dan pemanfaatn dana desa bisa ditampung dari aspirasi peserta.
Lebih jauh, diungkapkannya, stakeholder yang terdiri dari masyarakat, perguruan tinggi melalui akademisi dan mahasiswa juga praktisi dapat mengambil peran untuk berkontribusi dalam mengawali penggunaan dan pemanfaatan dana desa yang sudah diberikan pemerintah untuk semata-mata demi kesejahteraan dan pembangunan masyarakat desa.(Eki/Sari)