
HUMAS-Perjalanan panjang telah dilalui Unisba hingga usianya menapaki 60 tahun. Penuh perjuangan, keikhlasan dan pengorbanan. Roda manajemen diwarnai aroma jihad, dosen tidak dibayar, ada mahasiswa yang tidak membayar uang kuliah, hingga promosi Unisba yang dilakukan oleh mahasiswa dari uangnya sendiri.
Demikian Rektor Unisba, Prof.Dr.H. Edi Setiadi,SH.,MH., menceritakan sekelumit perjalanan Unisba saat menyampaikan sambutan dalam Launching Rangkaian Acara Milad Ke-60 Unisba dengan Tema “Unisba for ASEAN” di Aula Utama Unisba, Senin (07/05). Kegiatan yang dihadiri Civitas Akademika Unisba ini ditandai dengan membunyikan angklung oleh jajaran pimpinan Yayasan dan Rektorat Unisba dilanjutkan membuka baligho berisi rangkaian kegiatan Milad ke-60 Unisba. Pada kegiatan ini pula dilaksanakan launching aplikasi Go Unisba, salah satu aplikasi yang dibuat untuk memanjakan penggunanya, khususnya bagi mereka yang ingin mengetahui banyak informasi tentang Unisba secara cepat, tepat, akurat, dan menyeluruh.
Masa pahit perjalanan Unisba, lanjut Rektor, mampu dilalui dengan mulai merentang jaring silaturahim dengan semua pihak dan semua lapisan masyarakat. “Keberhasilan yang diraih saat ini pun, mampu membangkitkan kepercayaan diri yang membuat Unisba mulai diperhitungkan dalam pendidikan, dan senantiasa terbawa dalam persoalan umat dan bangsa. Unisba pun menjelma menjadi tempat pananyaan dan menjadi ragi bagi masyarakat,” paparnya.
Perjuangan yang telah dilalui, menempatkan Unisba sebagai perguruan tinggi terkemuka. Hal ini dapat dilihat dari kokohnya nama Unisba bertengger dalam jajaran 100 perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Keberhasilan ini dilengkapi dengan status akreditasi yang unggul baik akreditasi prodi maupun institusi sehingga tingkat popularitas Unisba semakin tinggi.
Dikatakan Rektor, usia 60 tahun ini menjadi tantangan dan tugas berat bagi civitas akademika Unisba untuk mempertahankan apa yang telah dicapai, juga diperlukan peningkatan diberbagai bidang guna menghadapi tantangan perguruan tinggi ke depan yaitu era cyber university.
Rektor berpesan, peningkatan kapasitas dan kualitas prodi, lembaga dan badan harus tetap menjadi tujuan utama Unisba jika cita-cita ingin melahirkan para lulusan yang berjiwa 3M, Mujahid, Mujtahid dan Mujaddid sekaligus berahlakul karimah.
Etos kerja, menurut Rektor, harus didorong lebih cepat dengan tetap berlandaskan nilai spiritual, semata-mata untuk ibadah. “Unisba harus kita jaga, rawat dan pelihara supaya tetap bisa eksis dalam memenuhi harapan ummat. Unisba harus tetap melahirkan ulama yang cendekia dan cendekia yang ulama,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Yayasan Unisba, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, mengatakan, sebagai pewaris pendahulu pendiri Unsiba, sivitas akademika Unisba saat ini memiliki kewajiban untuk tidak mengurangi nilai kualitas Unisba di hadapan umat dan lainnya. “Saya ingin mengajak untuk melaksanakan tugas–tugas kita dengan penuh keikhlasan dan penuh kesungguhan karena dengan kesungguhan, kesuksesan akan kita peroleh,” katanya.
Tantangan yang dihadapi Unisba saat ini, semakin berat. Namun, kata Pak Miftah, Unisba dapat memanfaatkan tantangan yang berat untuk menghasilkan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas.
Dengan kebersamaan sivitas akademika Unisba, tambahnya, bisa menyatukan potensi – potensi yang ada dan menyadari akan kelemahan dan kekurangan masing – masing. “Kita senantiasa bersungguh-sungguh untuk membangun sebuah kebersamaan, kerjasama dengan menyatukan potensi yang ada tentu hasilnya dirasakan masing-masing,” papar Pak Miftah.
Dalam Kesempatan yang sama, Wakil Rektor (Warek) III Unsiba, H. Asep Ramdan Hidayat, Drs., M.Si. selaku Ketua Panitia Milad ke 60 Unisba, mengatakan, usia 60 tahun memiliki nilai yang luar biasa. karena kaitannya dengan lustrum ke 12.”Pelaksanaan milad 60 tahun ini merupakan lustrum ke-12 karenanya kegiatannya diprakarsai kepanitiaan dari universitas,” katanya.
Milad, menurutnya, erat kaitannya dengan dimensi waktu, baik hari ini, kemarin dan masa yang akan datang sehingga panitia menuangkan program Milad ke-60 Unisba dengan merujuk pada waktu. Unisba masa lalu, posisi Unisba hari ini dan Unisba ke masa yang akan datang. Perjalanan masa lalu Unisba yang awalnya Perguruan Islam Tinggi (PIT), kemudian menjadi Unisba saat ini yang memiliki nama besar dan dapat diperhitungkan.
Tema Milad, “Unisba for ASEAN”, menurut Warek III, sebagai tahapan Unisba untuk meraih mimpi dan visi unggul di tingkat Asia. “Unisba for ASEAN, apa yang bisa kita bawa mudah diingat tetapi bermakna, yang bisa diwujudkan dalam kiprah kita dengan mengukur exciting kita hari ini untuk masa yang akan datang,” paparnya.
Variabel yang akan diturunkan dalam tema Milad ini, meliputi moderate (dari Unisba lahir pemikiran–pemikiran ke-Islaman dan ini yang sejalan dengan pemahaman tingkat nasional kita Al Islam Wasatiah, islam yang pertengahan), cooperative (Kompetitif agar lebih percaya diri bersaing di ASEAN melalui student exchange, lecture exchange dan riset) dan civilized Islam (Peradaban apa yang dihasilkan dari buah karya Unisba sedikit banyak civitas akademika memberikan sesuatu untuk umat yang lebih luas lagi).
Rencananya, prosesi Milad ke-60 Unisba akan dilaksanakan pada 17 November 2018. Beberapa kegiatan yang muatannya kegiatan akademik dan pengabdian kepada masyarakat akan diarahkan nuansanya ke regional untuk ASEAN, International Conference dan kegiatan lainnya.
Kedepannya, kata Warek III, Unisba ingin menggaet beberapa perguruan tinggi di tingkat ASEAN untuk bersama-sama duduk di Unisba, mendeklarasikan organisasi persatuan universitas berlabel Islam di tingkat ASEAN. Warek III mneyakini hal tersebut bisa terwujud mengingat BKSPTIS tingkat nasional lahir dari Unisba.
“Kegiatan Milad ke-60 Unisba dirancang untuk menggagas ASEAN. Semoga melalui kegiatan Milad ini, Unisba bisa menjadi leader di tingkat ASEAN dan yang direncanakan dapat terwujud pada wakt
unya,” tutup Warek III seraya memohon dukungan sivitas akademika untuk menyukseskan berbagai aktivitas milad ke-60 Unisba ini.(Eki/Sari)