Lesson Study Mengasah Kesensitifan Dosen terhadap Mahasiswa

Para dosen dan  pimpinan Unisba saat mengikuti kegiatan LSLC

HUMAS-Keberhasilan proses pembelajaran, salah satunya dapat dilihat dari keberhasilan anak didik yang memperoleh kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Untuk itu, peran dosen dalam peningkatan kualitas untuk meningkatkan mutu pembelajaran, sangat penting selama proses pembelajaran dengan mengoptimalkan kemampuannya sehingga hak belajar anak dapat terpenuhi. Dalam meningkatkan mutu pembelajaran dosen, Unisba berhasil memperoleh kesempatan Program Hibah Peningkatan Mutu Pembelajaran Melalui Lesson Study for Learning Community (LSLC) yang diikuti oleh perwakilan dosen FMIPA Unisba dari tiga prodinya yaitu Farmasi, Statistika dan Matematika sebanyak 15 orang dosen.

Kegiatan LSLC diselenggarakan oleh Badan Penjamin Mutu (BPM) Unisba dan sudah berlangsung mulai bulan Juni-Agustus 2017 dengan melaksanakan sosialisasi, workshop dan Open Class yang di praktekan langsung kepada mahasiswa. Selanjutnya, dari hasil LSLC yang telah dilaksanakan, kegiatan berikutnya yaitu Seminar Internal Hasil Pelaksanaan LSLC diselenggarakan di Kampus II Unisba Ciburial, pada Rabu (15/11) dan dihadiri oleh perwakilan peserta LSLC FMIPA, perwakilan mahasiswa, Dekan dan Kaprodi di lingkungan Unisba.

Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H. menyambut hangat kegiatan LSLC ini. “Bagi saya sendiri, metode atau alat seperti ini merupakan hal yang baru. Kita harap dari LSLC ini, mahasiswa tidak hanya mengetahui tentang ilmu akan tetapi juga pembangunan karakter personalitas,” ungkap Rektor.

LSLC ini, lanjut Rektor, dapat diterapkan di semua prodi “Saya berharap dan bercita – cita semua prodi di Unisba dapat memperoleh hibah khusunya serupa dengan LSLC, baik dari Kemenristekdikti maupun Kemenag atau dari institusi lain untuk kemajuan Unisba,” katanya.

Sementara itu, Ketua BPM Unisba, Dr. Nan Rachminawati, Dra., M.Pd., mengatakan, pada seminar ini para peserta akan melihat hasil dari pelaksanaan LSLC sebelumnya yang disampaikan oleh G.C. Eka Darma, S.Farm. Apt., M.Si. selaku role model dosen Farmasi Unisba yang telah melaksanakan Open Class. “Kami akan melaksanakan Open Class, bagaimana dosen melakukan LSLC dan setelah itu kita akan mendapatkan gambaran dari narasumber,” katanya.

Dosen PAI Unisba ini mengharapkan, kedepannya peserta akan mengimplementasikan LSLC ke dalam proses pembelajaran sehingga dapat memberikan kontribusi positif kepada mahasiswa Unisba.

Dalam kesempatan yang sama, narasumber pada kegiatan LSLC ini, Dr. rer. nat. Asep Supriatna, M.Si. yang merupakan Tim Belmawa dari UPI, mengungkapkan, LSLC dikendalikan oleh BPM, Dekan atau Wakil Dekan dan bukan merupakan model dan metode pembelajaran akan tetapi aktivitas dan kegiatan dimana pengajar mengenali bagaimana membelajarkan siswa menjadi lebih baik lagi.

Lesson Study mengasah kesensitifan kita terhadap keperluan anak di dalam belajar di dalam kelas kita. Bagaimana membelajarkan ilmu kepada anak-anak kita, itu yang dikaji dalam Lesson Study dan bagaimana meoptimalkan anak belajar dalam bidang ilmu agar anak berfikir secara optimal, memiliki karakter dan kejiwaan, serta memiliki kemampuan mengkomunikasikan pada orang lain dengan baik sehingga mendapatkan inspirasi dari ilmu yang didapatkan”, katanya.

Menurutnya, Lesson Study harus bisa menumbuhkan komunitas belajar untuk mendorong lahirnya rumpun – rumpun ilmu yang didalamnya berisi orang yang concern dalam pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan dalam mengejar ilmu pengetahuan dan teknologi. (Eki/Sari)

Press ESC to close