Wadek 1 FK Unisba bersama Perwakilan Ketua Panitia Milad ke-13 FK Unisba, Moderator dan Pembicara
HUMAS-Kebesaran almamater salah satunya dibangun dari partisipasi alumni baik di kampus maupun di luar kampus. Salah satu bentuk kegiatannya yaitu dengan simposium. Demikian disampaikan Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H. saat membuka Mini Symposium “Application oh Halal Medicine on Pain Management” di Audiotorium lt. 8 Gedung Fakultas Kedokteran (FK) Unisba, Sabtu (30/09).
Kegiatan simposium, lanjut Rektor, harus diberi apresiasi. “Salah satu yang harus diberi apresiasi disamping kegiatan alumni adalah kegiatan simposium. Diluar kampus, alumni mengupdate ilmu pengetahuan dan memperbaharui ilmu sedangkan alumni yang aktif di kampus menjadi dosen juga mematangakan pemahamannya karena dosen menyampaikan ilmunya harus up to date” tutur Rektor.
Rektor berharap, kontribusi alumni untuk memajukan FK bisa terus berlanjut, tidak pernah surut dan harus terus dilakukan. Kegiatan simposium bisa terus berlangsung yang dapat memadukan minat, bakat dan jug akademik.
Sementara itu, Dekan FK Unisba, Prof. Dr. Ieva B. Akbar, dr., AIF., mengatakan, kegiatan simposium ini difokuskan pada masalah halal dalam hal makanan, obat-obatan dan kosmetik dari luar negeri yang masih diragukan kehalalannya. “Karena barang impor banyak menggunakan label halal tapi ternyata isinya tidak, banyak importir yang hanya menggunakan logo halal agar bisa masuk ke Indonesia.” Ujarnya.
Halal yang ditekankan dalam simposium ini, lanjutnya, berkaitan dengan education, research dan medical services yang dalam hal ini berkaitan dengan profesi seorang dokter. “Dokter dalam melayani masyarakat dalam memenuhi kehalalannya kita mulai dengan pain(sakit), menggunakan obat pain yang sudah terjamin kehalalannya,” ungkap Dekan.
Dalam kaitannya simposium ini dengan kerjasam alumni, FK sangat berterima kasih karena treaser study alumni masuk ke borang akreditasi. “Terima kasih sudah bisa mengumpulkan 50% dari keseluruhan jumlah alumni dan itu sangat baik bagi akreditasi, untuk itu kita jaga agar jejak alumni tidak hilang. Walaupun alumni tidak berkuliah lagi di Unisba, anda sudah merupakan ujung tombak dan memberikan nilai yang besar untuk almamater,” katanya.
Dekan berharap, kegiatan seperti ini akan terus diikuti oleh para dokter bukan hanya untuk alumni tentu juga bagi kepentingan medis yang luas.
Dalam kesempatan yang sama, Alya Tursina, dr. yang mewakili Ketua Panitia Milad ke-13 FK Unisba, mengungkapkan, tujuan dari kegiatan simposium ini dilaksanakan agar menambah wawasan untuk peserta khusunya untuk dokter umum dalam rangka mengelola pain menejemen secara komprehensif yang dibalut dengan aplikasi bagaimana halal medicine itu bisa berperan dalam pain manajemen dan silaturahim antar alumni FK Unisba sebagai homecoming day dengan mempertajam keilmuan. Peserta dalam simposium ini, lanjut dr. Alya, sebanyak 172 orang yang terdiri dari alumni FK Unisba angkatan 2004-2011, dosen, mahasiswa dan eksternal. “Dengan hadirmya dokter umum alumni FK Unisba, lebih yakin dan lebih mantap dalam pengelolaan terutama pengelolaan pain manajemen di tempat kerjanya masing – masing.” Katanya.
Para narasumber yang mengisi kegiatan ini, merupakan pakar – pakar di bidangnya yaitu bidang fisiologi oleh Prof. Dr. Ieva B. Akbar, dr., AIF. (Dekan FK Unisba), bidang ortopedi oleh Dr. Eka Mulyana. SpOT., FICS, M.Kes., S.H., M.H.Kes. (Ketua IDI Jawa Barat), bidang farmakoterapi oleh Prof. Dr. Herry Sastramihardja, dr., Sp.FK(K) (Dekan FK Unisba periobe 2004-2012) dan bidang psikiatri oleh Elly Marliyani, dr., Sp.KJ., M.KM. (Spesialis Kedokteran Jiwa).
Pada kegiatan ini hadir pula IKA FK Unisba yang diwakili oleh Iman Saefurahman, dr., ketua 3 IKA FK Unisba periode 2015-2018. Dalam sambutannya, ia mengatakan, perasaan bangga menjadi bagian dari alumni FK Unisba.
Iman berpesan kepada alumni FK Unisba agar bisa menjaga silaturahmi dan komunikasi antar alumni untuk memperkokoh dan membangun ikatan yang lebih baik lagi. “Kita sebagai alumni harus bisa memberikan kontribusi terutama pelayanan kepada masyarakat, pengabdian dan juga pendidikan. Kita juga harus dapat mempengaruhi masyarakat untuk bisa menjadi lebih baik lagi,” ungkapnya.
IKA FK Unisba, menurut Iman, terdiri dari delapan angkatan yang jumlahnya ± 500 orang yang tersebar di seluruh Indonesia dan sudah banyak mengambil spesialis. Iman berharap, IKA FK Unisba dapat terus berpastisipasi dalam kegiatan FK dan IKA FK. (Eki/Sari)