Penandatanganan MoU oleh Wakil Rektor I Unisba, Dr. Ir. Rakhmat Ceha, M.Eng., IPU. dan Chef Executive Officer Institute of Mental Health (IMH) Singapore, Prof Chua Hong Choon di Singapura , Sabtu (09/09).
Sukses meraih akreditasi institusi “A”, tidak membuat Universitas Islam Bandung (Unisba) berleha-leha. Perguruan Tinggi (PT) Islam yang memiliki sejumlah Prodi yang juga berakreditasi “A” ini kini memerluas jejaring (network) dengan menjalin kerja sama tingkat internasional, salah satunya dengan Institute of Mental Health (IMH) Singapore. Penandatangan MOU antara Unisba dengan IMH Singapore dilakukan Sabtu, (9/9) di Max Atria Expo Changi, Singapore. Penandatanganan dilakukan Dr. Ir. Rahmat Ceha selaku Wakil Rektor 1 Unisba dan Prof. Chua Hong Choon selaku Chief Executive Director IMH Singapore. Untuk tahap pertama, kerja sama yang dilakukan adalah dalam bidang kesehatan jiwa, yang dalam hal ini ditangani oleh Fakultas Kedokteran (FK) Unisba. Penandatanganan MOU tersebut menandai terjalinnya kerja sama tridharma perguruan tinggi antara FK Unisba dan IMH Singapore di bidang kesehatan jiwa.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Rektor I didampingi anggota delegasi Unisba lainnya yang terdiri dari Dr. Titik Respati drg., MScPH, Jamhur S.Ag, Eka Nurhayati dr., MKM dan Fajar A. Yulianto dr., MEpid berkesempatan silaturahmi dengan Prof. Robert De Souza yang merupakan Pimpinan dari Lembaga Riset Nasional Singapura The Logistic Institute – Asia Pasific yang berkedudukan di National University Singapore (NUS). Silaturahmi ini dilakukan untuk menjajagi kemungkinan kerja sama dalam bidang logistic termasuk “halal logistic” dalam rangka pengembangan pusat halal di Unisba. “Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat dan memperluas jejaring dan kerjasama tingkat internasional sehingga Unisba dapat lebih cepat mencapai visi dan misi-nya,” kata Warek I.
Fakultas Kedokteran Unisba merupakan salah satu Fakultas Kedokteran swasta yang terkemuka di Bandung. Fakultas Kedokteran yang berdiri pada tahun 2004 ini memiliki visi menjadi Program studi yang terkemuka, pelopor pembaharuan pemikiran dalam konsep pelayanan kesehatan, pengembangan keilmuan di bidang kedokteran, serta dapat menghasilkan dokter layanan primer yang kompeten, profesional dan berahlaqul karimah yang bermanfaat bagi diri sendiri, ummat, bangsa dan negara. Salah satu upaya untuk mencapai visi dan misi yang telah dicanangkan tersebut, FK Unisba berusaha untuk memperluas jejaring dan kerjasama baik secara lokal, nasional maupun internasional. Jalinan kerjasama dengan Institute of Mental Health (IMH) Singapore ini sebagai salah satu wujud upaya tersebut.
IMH Singapore merupakan salah satu institusi kesehatan mental pertama di Singapura yang telah berkiprah dalam dunia kesehatan mental sejak 1928. IMH Singapore memberikan pelayanan psikiatrik yang komprehensif meliputi upaya preventif, promotif, kuratif, rehabilitative, dan pelayanan konseling untuk semua umur. IMH Singapore juga merupakan institusi kesehatan pertama di Asia yang menerima Joint Commission Internasional Accreditation pada tahun 2005.
Jalinan kerjasama antara FK Unisba dan IMH Singapore dilaksanakan dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah kesehatan jiwa pada remaja di Indonesia khususnya di Kota Bandung. Saat ini, masalah kesehatan jiwa remaja di Indonesia tidak tebatas hanya pada tingginya jumlah penderita saja, namun juga pada rendahnya pengetahuan mengani gejala gangguan jiwa. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan jiwa ini mengakibatkan misidentifikasi gejala gangguan kesehatan jiwa serta tingginya stigma dan diskriminasi dari berbagai kalangan masyarakat yang mengakibatkan keterlambatan, kesalahan bahkan ketiadaan penanganan segera.
Bentuk kerjasama pertama yang saat ini sedang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan permainan papan (playboard) bertema kesehatan jiwa untuk remaja yang akan duji coba pada beberapa siswa SMU di Kota Bandung. Penelitian ini ditargetkan untuk selesai pada akhir tahun 2017. Hasil penelitian memiliki tujuan meningkatnya kesadaran dari siswa terhadap kesehatan mentalnya, dan kelak dapat menjadi pedoman pendidikan kesehatan jiwa pada remaja khususnya siswa SMU di seluruh Indonesia. Pilot study ini akan menjadi dasar untuk uji coba lebih luas lagi di dalam populasi yang mewakili populasi remaja usia sekolah di dua negara, Indonesia dan Singapura.(fajar/sari)