Fajar Awalia Yulianto, dr., M.Epid, Kepala UPT Pelayanan Kesehatan Unisba
KONINPRO-UPT Poliklinik Unisba adalah salah satu fasilitas yang ada di kampus Universitas Islam Bandung. Klinik ini dapat dimanfaatkan oleh staff, dosen, keluarga staff dan dosen, mahasiswa, dan masyarakat sekitar. Namun sejauh ini pengguna terbesar Klinik Unisba adalah sivitas akademika perguruan tinggi ini.
Rekap pengunjung secara rutin dilakukan Kepala UPT Poliklinik Unisba, dr. Fajar Awalia Yulianto yang kemudian dilaporkan ke Puskesmas. Dari hasil rekap yang dilakukan dr Fajar, dapat dilihat pemanfaatan klinik paling banyak oleh civitas Unisba yaitu oleh staff, dosen dan keluarga, sedangkan oleh mahasiswa hanya sekitar 30% sampai 40%. Dan yang paling sedikit adalah oleh masyarakat. Dalam satu hari pasien yang datang ke klinik bisa mencapai 40 orang per shift nya.
“Karena minat masyarakat kepada klinik sangat kecil, rencananya klinik akan melakukan promosi di dalam dan di luar unit untuk menarik minat masyarakat”, ujar dr Fajar.
Klinik Unisba termasuk kedalam Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) BPJS, namun saat ini perizinannya sedang diurus untuk perpanjangan. “Sebelumnya, Poliklinik Unisba sudah bekerja sama dengan BPJS, sekarang sedang perpanjangan pengurusan perizinan dan karena ada Permenkes yang harus dipenuhi jadi sekarang agak tersendat untuk perizinan, namun meski begitu kita masih menerima BPJS,” jelasnya. Bagi masyarakat yang akan menggunakan Poliklinik Unisba (pindah FTKP) dapat melakukannya secara online atau menghubungi bagian kepegawaian, membawa KTP dan Kartu Keluarga.
Untuk dapat bersaing dengan klinik lain, Poliklinik Unisba berencana membangun gedung empat lantai. Namun, kata dr. Fajar, sangat disayangkan karena sulit untuk mendapatkan perizinannya. “Klinik kita kan tidak kelihatan dari jalan. Awalnya ingin membangun ulang, namun karena susah perizinannya jadi kita memutuskan untuk memperbaiki dan mengembangkan fasilitas kesehatan yang ada sekarang,” tambahnya.
Pengembangan fasilitas dimulai dengan tambahan ruangan yang rencananya akan dimulai bulan Oktober ini, selain itu akan dirombak juga interior yang sudah ada. Melihat masyarakat sekitar Tamansari masih kurang memanfaatkan klinik Unisba, Unisba berencana membangun klinik Unisba di daerah komplek Unisba dengan fasilitas yang lebih lengkap, selain klinik kesehatan akan ada fasilitas daycare, fitness, dan apotek terpisah.
Disinggung pelayanan dari paramedis dan dokter yang terkesan kurang ramah, dr. Fajar memberi alasan, klinik Unisba sekarang berada dibawah Yayasan, maka ada peraturan baru dimana karyawan atau dosen Unisba yang tadinya bisa meminta obat tanpa prosedur, kali ini Yayasan meminta agar pemberian obat harus melalui prosedur yang benar. “Ada beberapa karyawan yang dulu konsultasi dengan dokter hanya melalui telepon kemudian diberi obat, sekarang tidak bisa seperti itu lagi, karena dalam prosedur itu dokter tidak bisa mendiagnosis dari jauh,” terangnya.
Dari hasil analisis yang ada, lanjut dr. Fajar, pelayanan Klinik Unisba bisa disebut kurang efisien, karenanya UPT Unisba akan meningkatkan pelayanan dengan memperbaiki prosedur. dr Fajar juga menjamin dokter yang baru sekarang memiliki skill yang lebih baik.
Dalam memperingati milad Unisba ke 60, dr Fajar ingin memberikan kejutan untuk Unisba diantaranya perubahan nama UPT Poliklinik Unisba yang masih dirahasiakan. Selain itu, saat ini sedang dibangun klinik di kampus Unisba yang berada di Ciburial. Klinik tersebut dibangun khusus untuk pelayanan kesehatan mahasiswa dan civitas akademika yang berkegiatan disana.
Kepala UPT Polikliniki Unisba ini pun mengungkapkan syukurnya atas dukungan dari berbagai pihak untuk perkembangan UPT Poliklinik Unisba. “Kita ada untuk civitas, tujuannya untuk kebaikan, peraturan yang diberlakukan pun untuk kebaikan bukan untuk kemunduran, saya tidak mau klinik Unisba meninggalkan kesan buruk, pokoknya tunggu saja..klinik Unisba akan memberikan yang terbaik dalam segala hal,” ujar dr Fajar. (Yasmin/Sari)