3 Kunci Sukses Ala Pandji

Pandji Pragiwaksono menjadi pembicara dalam acara Studium General Program Pembinaan Mahasiswa Baru (PPMB) Fakultas Ilmu Komunikasi di Aula Unisba, (13/9).  Dalam acara tersebut dia membagikan tiga kunci utama untuk menjadi orang sukses.

KOMINPRO-Siapa yang tak kenal Pandji. Komikus yang memiliki nama lengkap Pandji Pragiwaksono ini kerap tampil di layar kaca sebagai penghibur bahkan menjadi juri peserta Stand Up Comedy yang disiarkan salah satu televisi nasional ternama. Ya, dia tak hanya sukses sebagai komedian. Pria yang mengawali kariernya sebagai penyiar radio ini sukses pula menjadi presenter, penulis buku, membintangi layar lebar sebagai aktor, hingga sutradara. Dia pun sempat menjajal kemampuannya menjadi rapper.

Diakui  pria lulusan Jurusan Desain (Produk), Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB ini, berbagai capaian yang dia nikmati saat ini justru tidak didapat dari bangku kuliah sepenuhnya. “Cara untuk menemukan passion tidak hanya dengan banyak belajar tapi juga bisa karena banyak bermain. Belajar saja tidak cukup,” katanya.

Ia pun berpendapat, bermain adalah belajar dengan sukarela. “Jika melaksanakan rutinitas saja, nanti kalian akan jadi jombie,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam acara Studium General Program Pembinaan Mahasiswa Baru (PPMB) Fakultas Ilmu Komunikasi di Aula Unisba, (13/9).

Seseorang yang tidak memilki passion, lanjut Pandji, hanya akan mengulang rutinitas hingga akhirnya timbul rasa penyesalan di masa tua. Hal itu terjadi karena setiap keputusan yang diambil seseorang tak terlepas dari pengaruh lingkungan sekitar. Dia menyarankan peserta yang hadir untuk berusaha mencari passion sedini mungkin dan jangan biarkan orang lain ikut andil membunuh mimpi kita.

“Kita bisa punya karir apapun, jangan meremehkan hal yang kecil. Coba berkegiatan tanpa dapat duit, kalo teman-teman bahagia melakukan tanpa dibayar bisa jadi itu passion kamu,” katanya.

Dibesarkan dari keluarga yang menyukai bidang matematika, membuat Panji sadar bahwa bakat orang tua tidak selalu diturunkan kepada anaknya. Sering menghabiskan waktu untuk bermain, siapa sangka hal tersebut justru menuntun Pandji menemukan bakatnya sebagai pendongeng.

Pandji mengaku, ada tiga kunci sukses yang mengantarkan dirinya sampai ke titik seperti saat ini, yaitu percaya diri, percaya mimpi, dan percaya proses. Jika diniatkan dengan tujuan yang jelas, kata dia, apa yang diusahakan pasti akan membuahkan hasil, asal orang tersebut mau belajar dari kesalahan dan bersabar.

Di hadapan mahasiswa baru FIKOM Pandji mengingatkan, harus ada bobot dan nilai yang jelas ketika kita berkarya. “Jangan takut jelek, dan takut dihina/diejek, memulai saja dahulu. Ketika ada yang kurang, perbaiki agar kedepannya lebih baik. Karena saya bisa sampai hari ini juga melalui proses panjang 11 tahun,” terangnya.

Disinggung pendapatnya terkait kondisi mahasiswa jaman milenial, Pandji mengatakan, mahasiswa Unisba jaman sekarang mempunyai kesempatan lebih besar untuk melakukan perubahan dibandingkan generasi sebelumnya.  Generasi milenial, lanjut dia, memiliki kesempatan yang lebih mudah untuk mengakses informasi.  Sebagai mahasiswa yang lahir dari kampus bernuansa Islam, Pandji berharap, lulusan Unisba kelak bisa ikut andil dalam memicu perubahan positif bagi Indonesia.

Hampir semua perubahan yang terjadi di Indonesia, kata dia, pemicunya dimulai dari anak muda, meskipun perubahannya dilakukan bersama. “Perlu diingat bahwa picu yang diciptakan anak muda tidak akan mempunyai substansi yang baik tanpa ilmu, tanpa wawasan, dan tanpa semangat perjuangan yang dicitaka-citakan,” katanya. (Feari/Sari)

Press ESC to close