KOMHUMAS-Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Unisba menyelenggarakan Bimbingan Teknis ( Bimtek ) Perwalian dan Konseling Mahasiswa bagi Dosen tetap yayasan Unisba yang dilaksanakan di Student Center, Selasa (31/5/2022).
Tercatat 42 orang dosen baru Unisba mengikuti acara ini, terdiri dari Fakultas Syariah (8 orang), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (4 orang), Fakultas Hukum (7 orang), Fakultas Psikologi (1 orang), Fakultas MIPA (6 orang), Fakultas Teknik (8 orang), Fakultas Ilmu Komunikasi (2 orang) dannFakultas Ekonomi & Bisnis (6 orang). Sedangkan dua Fakultas yaitu Fakultas Dakwah dan Fakultas Kedokteran tidak mengirimkan perwakilan karena tidak merekrut dosen-dosen baru.
Bimtek dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III Unisba Dr. Amrullah Hayatudin, SHI., M. Ag. Harapannya, para dosen wali dosen dapat menjadi gerbang utama dalam penyelesaian masalah yang dihadapi oleh mahasiswa.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber yakni Prof. Dr Uman Suherman AS.,M.Pd dengan materi ‘Tugas dan Peran Dosen Wali Dalam Proses Bimbingan Konseling’, Dekan Fakultas Psikologi Dr. Dewi Sartika.,Dra.,M.Si dengan materi Permasalahan Mahasiswa dan Proses Konseling, serta Dr Lilim Halimah.BHSC.,M.HSPY dengan materi perihal ‘Konseling Islami Berdasarkan Konsep 3M’.
Prof. Uman menuturkan, perwalian dikatakan sukses jika karir dan kehidupan lulusan dibanggakan oleh semua pihak yang berkepentingan, termasuk kampus yang membesarkannya.
Melalui perwalian kata Prof. Uman, mahasiswa akan dibimbing oleh pembimbing akademik di luar perkuliahannya dengan mengembangkan potensi secara optimal untuk menuju kesuksesan karir masa depannya.
“Untuk itu perwalian memiliki fungsi sebagai pemahaman, pengarahan dan perwujudan dalam mengorientasi & menginformasikan karir serta sumber informasi sukses karir,” katanya.
Bu Dewi mengatakan, permasalahan-permasalahan yang dihadapi mahasiswa, sangat dibutuhkan bantuannya terutama dari dosen wali yang mempunyai tugas untuk memberikan pendampingan. “Sehingga bisa terbentuk menjadi pribadi yang dewasa dan mampu berperan optimal dalam menjalankan fungsinya sebagai mahasiswa dan mempersiapkan menuju pengembangan karir berikutnya,” ujarnya.
Menurutnya, konsuling dapat menjadi salah satu solusi dan bantuan terhadap permasalahan-permasalahan tersebut. “Karena dengan konseling akan diberikan upaya-upaya untuk perubahan, dapat mencegah sebelum terjadi sesuatu masalah, serta pengayaan, pengetahuan, dan keyakinan kearah pengembangan potensi,” jelasnya.
Sementara itu, Bu Lilim mengungkapkan, mahasiswa perlu diberikan konseling Islami yang memasukkan spiritualitas dan keagamaan (Islam) ke dalam proses terapeutik. “Tujuan dari jenis konseling integratif ini adalah untuk mengatasi berbagai kebutuhan psikologis yang berdasarkan perspektif yang berbasis iman,” ujarnya.
Konseling Islam kata Bu Lilim, menekankan solusi spiritual, berdasarkan cinta dan takut kepada Allah SWT dan kewajiban untuk memenuhi tanggung jawab sebagai hamba Allah SWT.
Dikaitakan dengan konsep 3M, Bu Lilim menuturkan, konseling Islami akan melahirkan, mujahid sebagai pejuang dalam mencapai kualitas hidup yang sempurna, mujtahid sebagai pemikir dalam menerima, mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu, serta mujaddid sebagai pembaharu dalam melakukan penelitian dan pengabdian agar bisa menemukan temuan ilmiah yang berdaya guna bagi seluruh alam (Rahmatan Lil A’lamin). (Yusuf/Eki)
Bagikan ini:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru)