Unisba Jadi Lokasi Pengamatan Hilal Awal Ramadhan 1443 H

KOMHUMAS-Unisba dipercaya oleh Kementrian Agama Repubik Indonesia (Kemenag RI) untuk menjadi salah satu titik lokasi pengamatan hilal awal Ramadhan 1443 H di Jawa Barat.

Pengamatan yang dilakukan oleh Fakultas Syariah Unisba yang bekerjasama dengan Ruhul Islam Unisba dan Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Jawa Barat  ini dilaksanakan di gedung Fakultas Kedokteran Unisba, Jumat (01/04).

Pada kesempatan ini beberapa pihak juga turut terlibat dalam pengamatan hilal yaitu peserta Diklat Kemenag RI dari enam provinsi yaitu Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta dan Jawa Timur.

Hasil dari pengamatan tersebut adalah tidak terlihatnya hilal. “Ini karena cuaca tidak mendukung dan tinggi hilal masih dibawah dua derajat,” ungkap ketua pelaksana ru’yat hilal awal Ramadhan 1443 H, Encep Abdul Rojak, S.H.I., M.Sy.

Disamping itu menurutnya, azimuth bulan berada pada 272 derajat dan matahari ada di 274 derajat sehingga matahari ada di sebelah utara hilal atau hilang.

Dosen Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah ini menuturkan, hasil pengamatan ini akan langsung dilaporkan kepada Kemenag RI.

Pengamatan hilal kali ini kata Pa Encep, menggunakan Observatorium Albiruni milik Fakultas Syariah Unisba yang berada di rooftop gedung Fakultas Kedokteran Unisba lantai 9.

Pak Encep menjelaskan, observatroium yang baru diresmikan dan pertama kali dioperasikan dalam pengamatan hilal kali ini, dilengkapi dome yang sudah bisa digunakan secara remote dan full otomatis. “Bisa dioperasikan dari jarak jauh dan berbagai daerah di Indonesia, dengan catatan terkoneksi internet antara dome dengan usernya,” ujarnya.

Ia melanjutkan, Kubah atau Dome ini dioperasikan dengan sistem listrik, sehingga untuk membuka atap / daerah pengamatan dengan memutar kubah dilakukan dengan menekan tombol listrik yang ada. Begitu juga dengan teropong yang ada, bisa dioperasikan di tempat yang jauh dengan batuan internet.

“Dengan bekal IP Address yang terpasang di Dome dan teropongnya, maka setiap orang yang mengaksesnya dapat mengoperasikannya dengan baik. Karena itu, didalam dome ini dilengkapi dengan dua cctv yang terkoneksi juga dengan internet sebagai pemantau,” jelasnya.

Dikatakannya, observatorium ini merupakan yang pertama di Jawa Barat selain ITB, baik untuk PTS maupun PTN.

Sementara itu Wakil Rektor III Unisba, Dr. Amrullah Hayatudin, SHI., M.Ag., berharap, observatorium ini dapat menjadi kontribusi terhadap peningkatan  kualitas SDM di Fakultas Syariah.

“Bagaimana observatorium ini bisa dimanfaatkan oleh dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan rekognisinya baik nasional maupun internasional,” katanya.***

Press ESC to close