LPPM Unisba Fasilitasi Pesantren dalam Budidaya Ikan Air Tawar di Aliran Sungai

KOMHUMAS- Pengabdian masyarakat merupakan salah satu pilar Tri Dharma yang wajib dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unisba melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) – Program Pengembangan Kewirausahaan memberikan penyuluhan kepada pesantren untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan khususnya kepada para santri. Penyuluhan yang diberikan terkait dengan pemanfaatan aliran sungai sebagai media budidaya ikan air tawar. 

Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis / 24 Februari 2022 di pondok pesantren Al Munawar, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kelompok PKM-Program Pengembangan Kewirausahaan ini diketuai oleh Ir. Dewi Shofi, MT. IPM., dengan anggota Dr. Ir. Nugraha, MM. IPM., Drs. Asep Ramdan, M.Si., Dr. Ir. Aviasti, M.Sc. IPM., Reni Amaranti, ST. MT. IPM., dan Ajrina Febri, ST. MT.

Program ini melibatkan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut sebagai fasilitator, serta para santri dari Pondok Pesantren Al Munawar dan Pesantren Al Kautsar sebagai peserta. Penyuluhan budidaya ikan air tawar yang diberikan mencakup potensi perikanan air tawar di Kabupaten Garut, teknik budidaya, sarana dan prasarana yang dibutuhkan, proses pembenihan dan pembesaran ikan.

Ketua tim PKM menilai, lokasi dan kondisi geografis pondok pesantren Al Munawar yang dilalui oleh aliran sungai cocok sebagai lokasi budidaya ikan air tawar, khususnya ikan nila. “Budidaya ikan air tawar diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif jenis usaha yang dapat dilakukan oleh para santri,” ungkapnya.

Para santri pondok pesantren Al Munawar mayoritas berasal dari Nusa Tenggara Timur, diharapkan nantinya selain memiliki bekal ilmu agama, juga dilengkapi dengan ilmu kewirausahaan. Mengingat daerah Nusa Tenggara Timur merupakan daerah kepulauan dimana masyarakatnya lebih familiar dengan ikan laut dibanding dengan ikan air tawar.

Bu Dewi mengatakan, potensi kewirausahaan yang dimiliki para santri, perlu mendapatkan perhatian lebih. Potensi ini dapat dilihat berdasarkan banyaknya jumlah pesantren di Indonesia, serta mental kemandirian para santri yang telah terasah selama menuntut ilmu di pondok pesantren.

“Program Pengembangan Kewirausahaan yang diadakan oleh LPPM Unisba diharapkan dapat mengembangkan kemampuan wirausahan para santri yang nantinya dapat menjadi bekal dalam menghadapi perkembangan teknologi yang begitu pesat,” paparnya.***

Press ESC to close