KOMHUMAS-Pandemi Covid-19 yang belum usai, membuat Unisba kembali menyelenggarakan Pesantren Mahasiswa Tahun Akademik 2021/2022 secara daring melalui Zoom Meeting.
Pesantren yang rutib dilaksanakandan wajib diikuti oleh mahasiswa ini diikuti sebanyak 2.497 peserta dan akan berlangsung selama sembilan gelombang. Setiap gelombang pesantren akan dilaksanakan selama lima hari yakni Senin s.d. Jumat yang dimulai sejak Senin (31/01) hingga Juli 2022.
Wakil Rektor III Unisba, Dr. Amrullah Hayatudin, SHI., M.Ag., mengatakan, pesantren ini merupakan prasyarat untuk kegiatan-kegiatan mata kuliah Pendidikan Agam Islam (PAI) berikutnya terutama untuk dapat mengikuti Pesantren Calon Sarjana sebagai syarat mengikuti sidang skripsi.
“Syarat mutlak mengikuti Pesantren Calon Sarjana itu harus mengikuti lulus Pesantren Mahasiswa. Maka dari itu, ikuti pesantren ini dengan seksama, penuh tanggung jawab dan keseriusan,” ujarnya.
Meski pesantren saat ini masih dilaksanakan secara daring kata Warek III, tidak mengurangi esensi dari kegiatan dan kesakralan pesantren. Pimpinan dan jajaran sudah mempersiapkan bagaimana esensi dan kulaitas pesantren tetap bernilai bagus meski dilakukan secara online.
Sementara itu, Kepala Bagian Pendidikan Agama Islam, Pesantren dan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, Asep Ahmad Siddiq, Drs., M.Si., menjelaskan, capaian pembelajaran dari pesantren ini adalah peserta memiliki kesolehan spiritual, menguasai pengetahuan dasar-dasar ke-Islaman sebagai agama rahmatan lil alamin, mampu bukan hanya sekedar memahami tetapi juga mampu menganalisi makna ayat-ayat Al Quran & Hadist terkait dengan fikih ibadah, dan memiliki kemampuan serta mengamalkan ibadah sesuai tuntunan Al Quran & Hadist, serta mampu membaca Al Quran secara lancar sesuai kaidah ilmu tajwid.
Menurutnya, fikih ibadah yag diberikan pada pesantren ini tidak hanya berupa materi saja, tapi mahasiswa akan mampu mengamalkan mulai praktek wudhu, tayamum sampai pemulasaraan jenazah.
Disamping itu lanjutnya, terdapat bobot lebih yang berkaitan dengan pembinaan mebaca Al Quran. “Bagaimana mahasiswa mampu membaca. Ada kelas tertentu yang selain membaca juga mampu menghafal ayat Al Quran terutama ayat / surat yang ada di juz 30,” katanya.
Materi lain yang diberikan tambahnya, terdapat pemantapan akidah dan pengembangan akhlakul karimah, tahajud, serta bimbingan muslimah (khusu bagi akhwat).
Lebih lanjut Pak Asep menerangkan, pada kelas besar peserta diberikan materi yang disampaikan oleh pimpinan ditingkat universitas untuk memberikan bekal yang bukan hanya berkaitan dengan 3M (mujahid, mujtahid dan mujaddid) saja, sekaligus juga bagaimana proses pembelajaran dan menanamkan sikap/aklakul karimah.
Adapun 2.497 peserta terdiri dari Fakultas Syariah (170 orang), Fakultas Dakwah (74 orang), Fakultas Tarbiyah & Keguruan (189 orang), Fakultas Hukum (196 orang), Fakultas Psikologi (240 orang), Fakultas MIPA (290 orang), Fakultas Teknik (264 orang), Fakultas Ilmu Komunikasi (341 orang), Fakultas Ekonomi & Bisnis (491 orang) dan Fakuyltas Kedokteran (242 orang).***