M.E. Fuady, S.Sos., M.Si. (Kabag Humas Unisba)-Lulusan sebuah perguruan tinggi dituntut untuk memiliki academic knowledge, skill of thinking, management skill dan communication skill. Kekurangan atas salah satu dari keempat keterampilan tersebut dapat menyebabkan berkurangnya mutu lulusan. Sinergisme akan tercermin melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan menemukan solusi atas persoalan atau tantangan yang dihadapinya. Kemampuan lulusan mencari solusi diasah melalui karya ilmiah saat lulusan masih menjadi mahasiswa.
Sayangnya, banyak hasil penelitian, karya ilmiah, tugas akhir atau skripsi mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Tanah Air, belum didiseminasikan dan disosialisasikan secara optimal. Padahal, diseminasi dapat meningkatkan mutu mahasiswa agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Untuk itulah Universitas Islam Bandung (Unisba) menyelenggarakan Seminar Penelitian Sivitas Akademika (SPeSIA) pada Senin dan Selasa, 15-16 Agustus 2016 di Kampus I Jl. Tamansari no. 1 Bandung. SPeSIA ini diikuti 856 orang peserta yang terdiri dari mahasiswa sebagai prasyarat kelulusan. Bahkan, beberapa perguruan tinggi di sekitar Bandung turut berpartisipasi dalam seminar penelitian tersebut dan mempublikasikan karyanya.
Total artikel yang telah dipublikasikan selama kegiatan SPeSIA dari tahun 2015 – 2016 (selama dua tahun) adalah 2.768 artikel, terdiri dari Fakultas Syariah 284 artikel, Fakultas Dakwah 36 artikel, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 71 artikel, Fakultas Hukum 145 artikel, Fakultas Psikologi 293 artikel, Fakultas MIPA 369 artikel, Fakultas Teknik 232 artikel, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 395 artikel, Fakultas Ilmu Komunikasi 598 artikel, dan Fakultas Kedokteran 345 artikel.
Rektor Unisba Prof. Dr. dr. M. Thaufiq S. Boesoirie, M.S., SP. THT-KL(K) mengungapkan, animo mahasiswa tingkat akhir yang telah menempuh sidang kelulusan untuk mengikuti SPeSIA sangat tinggi. “Pendekatan seperti ini akan membuat mahasiswa menyadari dirinya seorang ilmuwan,” katanya seusai membuka kegiatan SPeSIA di kampus Unisba.
Menurut Rektor, tugas akhir yang sebelumnya sebatas memenuhi persyaratan, tidak pernah dipublikasikan. “Itu membuat penelitian tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan industri. Tapi dengan dipublikasi dan diakses secara online, karya mahasiswa dapat menjadi jalan keluar dari masalah kemasyarakatan,” ujar Thaufiq
Di sela acara SPeSIA, Unisba juga melakukan penandatangan memorandum understanding (MoU) dengan Ateneo De Davao University Filipina. Naskah kerja sama ditandatangani oleh Rektor Unisba, Prof. Dr. dr. M. Thaufiq S. Boesoirie, MS., Sp. THT-KL(K) dan Rev. FR. Joel E. Tabor, S.J. Presiden Ateneo De Davao University Filipina. Kerja sama dilakukan kedua belah pihak di bidang akademik, pelatihan, seminar internasional, bahasa, juga pendalaman ekonomi syari`ah.
Mengenai SPeSIA, Tabor mengatakan, universitas bersaing satu sama lain untuk menghasilkan penelitian yang terbaik. “Mahasiswa melakukan penelitian untuk mempelajari bagaimana melakukan penelitian. Mereka melakukan penelitian meskipun sebagai mahasiswa yang baru saja melibatkan dirinya dalam upaya universitas untuk menemukan kebenaran. Tetapi mereka juga melakukan penelitian untuk memperbaiki diri mereka sebagai manusia.” Kata Tabor.
Sumber : Kompas Hal. 35, 19 Agustus 2016