Komhumas – Institut Seni Indonesia Yogyakarta berkunjung ke Universitas Islam Bandung (Unisba) dalam rangka berguru mengenai kiat-kiat meraih akreditasi internasional, Senin (20/12). Rombongan ISY diterima di Gedung Rektorat Unisba oleh Wakil Rektor I Unisba Ir. A. Harits Nu’man, M.T., Ph.D., IPM., Wakil Rektor IV Dr. Ratna Januarita, S.H., LL.M., M.H., beserta jajaran pimpinan lainnya di tingkat Universitas.
Dalam kesempatan tersebut Unisba berbagi ilmu dan pengalaman selama melaksanakan Accreditation Service of International School, Colleges & University (ASIC). Warek I mengatakan, hasil akreditasi Unisba diperoleh dari berbagai aspek penilaian mulai dari kesehatan dan keselamatan kerja, tata kelola dan sumber daya manusia (SDM), kegiatan pembelajaran dan penelitian, penjaminan dan peningakaan mutu, kesejahteraan mahasiswa, kualifikasi, dan penghargaan yang ditawarkan oleh institusi, prosedur pemasaran dan rekrutmen mahasiswa, serta keterkaitan dengan imigrasi.
“Akreditasi oleh ASIC akan berdampak pada aspek penjaminan mutu. Peningkatan mutu program studi secara tidak langsung akan meningkatkan personal dan perfoma akademik Unisba. Hal tersebut terbukti dengan meningkatnya Unisba dari peringkat 77 ke posisi 44 sebagai 100 perguruan tinggi terbaik tingkat nasional versi Kemenristekdikti pada tahun 2019,” ujarnya.
Dekan Fakultas Seni dan Rekam Dr. Irwandi, S.Sn., M.Sn, berharap Unisba dapat memberikan arahan kepada ISI terkait langkah startegis untuk mendapatkan raihan akreditasi Internasional. Beliau menilai, saat ini Unisba menjadi salah satu universitas swasta yang memiliki tata kelola yang baik dan up to date.
“Kami mohon ijin agar Unisba bisa sharing mengenai persiapan yang dilakukan sehingga bisa mencapai titik seperti ini. Walaupun kami berbeda karena institut yang berkonsentrasi pada seni, tapi perkembangan Kemendikbudristek saat ini bis akita manfaatkan untuk melakukan kerja sama seperti bidang MBKM dan tridharama perguruan tinggi lainnya,” jelasnya. (Feari)
Radio Unisba - 24STATION
