
KOMHUMAS-Menjadi mahasiswa yang berwirausaha bukanlah hal yang mudah. Waktu yang dimiliki pun harus dikorbankan antara mengurus bisnis dengan menjalankan tanggung jawab sebagai mahasiswa.
Hal ini pun dirasakan oleh Pandu Dewantra mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unisba angkatan 2018 beserta teman-teman tim bisnisnya yaitu Intan Yuliana Juanda dari Prodi Perbankan Syariah Fakultas Syariah Unisba angkatan 2020, Anissa Oktaviani Dewi dari Fikom Unisba angkatan 2018 dan Hilmy Nurfahmi Ihsan dari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Unisba angkatan 2018 yang bersama-sama merintis bisnis ‘Toko Bakmie Feng’. Bisnis ini sudah mereka jalankan disela-sela perkulihan sejak tahun 2020.
Namun hal tersebut tidak membuat mereka goyah dan patah semangat. Ini dibuktikan dengan didanainya bisnis mereka oleh Dirmawa, Dirjen Dikti Kemendikbud RI sebesar Rp. 20.250.000,- setelah mereka menjadi peserta ajang Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Unisba (KBMI) tahun ini. Mereka didampingi oleh dosen pendamping, Yudha Dwi Nugraha, S.E., M.Sc., yang merupakan Dosen Prodi Manajemen FEB Unisba. Dana tersebut dipergunakan untuk pengembangan usaha yang nantinya akan dilaporkan sebagai syarat maju ke babak selanjutnya.
“Alhamdulillah kami mendapat kesempatan untuk lolos di KBMI. Berawal dari gabung di himpunan, kemudian mendapat relasi dan informasi tentang KBMI. Namun memang dari awal masuk himpunan sudah punya bisnis, terus dapat kesempatan dan tawaran lomba. Akhirnya kita coba aja untuk masuk dan itu pun di tawarin teman yang sudah punya bisnis. Alhamdulillah ketika pengumuman dinyatakan masuk dan mendapatkan modal yang diperuntukan untuk pengembangan bisnis,’’ ungkap Pandu ketua tim ‘Toko Bakmi Feng’ ditemui saat open kitchen di Rektorat Unisba beberapa waktu lalu.
Ditanya mengenai filosofi nama bisnis mereka ‘Toko Bakmie Feng’, ia mengatakan, Feng yang merupakan bahasa Mandarin memiliki arti berlimpah dan dapat diartikan juga sebagai angin.
‘’Berlimpah karena kita menginginkan keberlimpahan dalam segi produk atau penjualan. Sedangkan angin, kita menginginkan bisnis yang dinamis dan cepat berkembang,” jelasnya.
Pandu menuturkan, kedepan bisnisnya ini ingin dapat dikelola secara franchise agar dapat membantu teman maupun orang-orang yang ingin melakukan usaha untuk menambah penghasilan.
“Jadi kedepan kami hanya tinggal menyipakan brand ini sebagai franchise.Kita sebagai internal Toko Bakmie Feng tidak menggunakan outlet. Kita fokus saja dengan suplai barang untuk membantu orang, kerena jika langsung ke outlet sangat terbatas penjualannya. Harga yang ditawarkan ke riseller Rp.18.000, namun mereka harus mengambil minimal 10 pack. Untuk konten pasti kita akan support, mereka tinggal posting. Kalau ada yang suka, kita akan bantu suplai,’’ tuturnya.
Diakhir perbincangan, ia berharap agar dapat diberi kekuatan lebih untuk bisa menjalankan bisnis tersebut dan kewajiban lainnya. Disamping itu ia juga sangat menghaturkan terima kasih kepada pembimbing bisnisnya ini serta yang telah memberikan arahan untuk kemajuan bisnisnya diajang KBMI.
Ia pun berpesan kepada anak muda yang ingin berwirausaha, agar tetap selalu ‘resah’ dalam berionovasi dan berjuang serta keluar dari zona nyaman. (Yusuf/Eki)