KOMHUMAS-Dua mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) berhasil meraih medali dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara. Prestasi gemilang ini menambah deretan pencapaian mahasiswa Unisba di bidang olahraga tingkat nasional.
Keduanya adalah Reynal Martahan Naibaho, mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan 2024, dan Muhammad Nur Insan, mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik angkatan 2023. Reynal dan Insan yang mewakili Jawa Barat tampil memukau di cabang olahraga masing-masing. Reynal berhasil meraih medali emas kelas beregu bersama empat orang lainnya dan medali perak kelas perorangan -60 kg cabang olahraga karate, sementara Muhammad Nur Insan berhasil membawa pulang medali emas di cabang olahraga squash, khususnya nomor beregu putra bersama tiga orang lainnya.
Wakil Rektor III Unisba, Dr. Amrullah Hayatudin, SHI., M.Ag., turut berbangga dengan pencapaian Reynal dan Insan. Menurutnya, meskipun tidak mewakili Unisba dalam PON, namun secara tidak langsung prestasi gemilang ini bisa membawa nama baik Unisba.
Beliau mengatakan bahwa dengan prestasi tersebut, universitas akan memberikan apresiasi kepada keduanya sebagai bentuk penghargaan kepada mahasiswa yang memiliki prestasi.
Reynal yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara namun sudah lama tinggal di Kota Bandung sejak tahun 2017 ini mengaku bangga dengan pencapaian tersebut meski target awalnya bisa memperoleh dua medali emas. ”Ini PON pertama saya dan awalnya cita-cita dapat dua medali emas. Tapi hanya dapat satu emas saja. Tapi bangga juga meskipun hanya satu emas dan bukan hal yang mudah bagi setiap orang untuk tampil di PON,” ungkapnya.
Menurutnya keiukutsertaan diajang nasional bergengsi ini merupakan momen yang sangat dinantikannya. Bahkan anak ketiga dari tujuh bersaudara ini sudah mempersiapkan latihannya sejak dua tahun lalu. ”Saya latihan dua kali sehari setiap harinya. Latihannya juga ikut uji coba ke Filipina, serta tim dari Mesir dan Korea juga datang ke Indonesia untuk sama-sama uji coba,” terangnya.
Tantangan pun tak luput dihadapi oleh Reynal yang beragama kristen ini. Lawannya yang sudah berpengalaman di PON dan beberapa sudah ada yang pernah menjuarai SEA Games dan Asian Games sempat membuatnya sedikit tidak percaya diri. Namun dengan semangat dan tekadnya ia mampu menorehkan prestasi dengan memperoleh dua medali.
Pria yang menjadi salah satu penerima beasiswa prestasi dari Unisba berharapa kedepannya bsia memperoleh kembali prestasi membanggakan pada ajang lainnya, melebihi prestasi yang diraih saat mengikuti PON.
Sementara itu Insan yang berasal dari Kota Bandung ini merasa bangga dengan pencapaian tersebut terutama pada dirinya sendiri karena perjuangannya selama setahun yang dilakukan dengan rasa lelah menjadi terasa sangat tidak sia-sia.
Persiapan latihan yang ia lakukan pun penuh dengan perjuangan dan pengorbanan yang berat. Sejak bulan Januari, latihan dilakukan dengan sangat intens yaitu 5-6x seminggu. Bahkan saat mendekati PON frekuensi latihan mingguannya lebih diperbanyak yakni sampai 10x. Dalam mematangkan persiapannya juga, selama 28 hari Insan mengikuti training camp di Malaysia. Lalu pulang ke Bandung dan tiga hari kemudian langsung berangkat ke Medan untuk mengikuti PON.
Berbagai tantangan selama mengikuti pertandingan pun mampu dihadapi dengan self confidence. ”Saya percaya pada diri sendiri. Karena kami beregu, saya juga percaya dengan tim saya. Teman-teman saya yang akhirnya bisa mendorong memperoleh medali emas,” ujarnya.
Selain itu, Insan juga berterima kasih kepada pihak kampus yang selalu mendukung kegiatan olahraganya. Menurutnya, Unisba khususnya Fakultas Teknik telah memberikan support yang sangat baik karena bisa meng-cover antara aktivitas perkuliahan dan olahraganya.
Harapannya, kedepan dapat lebih baik dan berprestasi lagi dengan mengikuti berbagai ajang internasional seperti SEA Games, Asian Games, dan lain-lain. Selain itu, perkuliahannya bisa berjalan dengan baik, bisa melanjutkan sampai nanti bekerja setelah lulus menjadi sarjana, dan mencapai cita-citanya bekerja di pertambangan.
Dengan keberhasilan ini, Reynal dan Insan tidak hanya mengharumkan nama Jawa Barat dan Unisba saja, tetapi juga menjadi contoh bagi generasi muda untuk terus berprestasi dan membawa semangat sportivitas dalam setiap kompetisi.***