Komhumas – Dalam upaya memfasilitasi perguruan tinggi melaksanakan Program Kemdikbudristek Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), LLDIKTI Wilayah IV menyelenggarakan Program Perguruan Tinggi Mandiri Membangun Desa (PTM2D) Tahun 2023. Program tersebut dilaksanakan di 34 Desa di Jawa Barat dan Banten sejak bulan Agustus, salah satunya yaitu Desa Cipamekar di kawasan Sumedang. Setelah empat bulan masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) berjalan, LLDIKTI wilayah IV melakukan kunjungan dan monitoring ke Desa Cipamekar Rabu (30/11), guna melihat perkembangan dan mengevaluasi kegiatan yang telah berjalan.
Wakil Rektor II Unisba, Prof. Dr. Atih Rohaeti Dariah, SE., M.Si. yang merupakan penggagas dipilihnya Desa Cipamekar sebagai lokasi KKN mengatakan, ada dua fokus kegiatan yang diselenggarakan di desa ini. Fokus tersebut melibatkan kegiatan pengajaran dari kampus dan kreativitas seni untuk sekolah dasar, serta revitalisasi destinasi wisata Sirah Cai Cipelang.
Di desa Cipamekar, sembilan mahasiswa dari empat universitas di antaranya Universitas Serang Raya, Widyatama, Primagraha, dan Swadaya Gunung Jati menjalani program KKN selama empat bulan. Mahasiswa ini berasal dari berbagai program studi, seperti Manajemen, Teknik Sipil, Desain Grafis, Film dan Televisi, Hukum, PGSD, dan Agroteknologi. Prof Atih menambahkan, Keragaman latar belakang pendidikan mereka menjadi sumber daya berharga yang diarahkan untuk berbagai kegiatan di desa Cipamekar.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur LLDIKTI wilayah 4 menginisiasi adanya program PTM2D karena ini sangat mensupport terhadap upaya pembangunan desa sesuai amanat UU melalui 5 kegiatan yaitu pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana desa, prasarana desa, pembangunan potensi ekonomi lokal dan pengelolaan sda dan lingkungan hidup berkelanjutan,”ujarnya.
Beliau berharap, PTM2D menjadi jembatan antara sumber daya manusia kampus dan pemerintah desa, masyarakat, pelaku usaha, dan BUM Desa. Kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja pembangunan desa secara holistik.
Dalam program tersebut, para mahasiswa aktif dalam kegiatan mengajar di SD setempat. Mereka rutin mengadakan pembelajaran dua kali seminggu, menciptakan media pembelajaran berupa diorama, dan menghidupkan kembali ruang perpustakaan desa dengan sentuhan seni lukis, kerajinan, dan seni Sunda. Tidak hanya itu, kehadiran mahasiswa berhasil menghidupkan kembali gamelan yang sebelumnya terabaikan.
Salain itu,Warek II mengatakan, langkah revitalisasi wisata Sirah Cai Cipekang tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga mencakup dimensi sosial dan kelembagaan. Mahasiswa juga turut serta dalam revitalisasi destinasi wisata dengan penambahan atribut wisata antara lainpos keamanan, spot foto, papan story telling, papan informasi, perbaikan dan pengecetan bangunan, serta peningkatan fasilitas kolam renang dan penambahan tempat sampah.
Sementara itu, Ketua LLDIKTI Wilayah IV Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T., IPU., mengatakan, gerakan ini membuktikan bahwa kampus Merdeka bukan hanya popram pemerintah tapi memang dibutuhkan perguruan tinggi. Hal ini terbukti dengan Desa Cipamekar yang dijalanakn Unisba sejak tahun 2021 sebagai desa binaan, tapi belum ada mahasiswa yang diterjunkan penuh dengan 20 SKS.
“Ini adalah bagian pembelajaran yang diperoleh jika kita terjun langsung. Jika terjun langsung maka akan menghasilkan karya nyata. Walaupun belum sempurna, tidak apa-apa. Mudah-mudahan perguruang tinggi dan adik-adik mahasiswa yang berkecimpung di sini selalu diberikan kemudahan dan kesuksesan di karir masa depan aatas keikhlasanya membangun desa,”tambahnya.