Empat Cara Menjaga Kesehatan Mental

KOMHUMAS-Manusia merupakan makhluk dinamis yang bisa mengalami tiga kondisi kesehatan mental yaitu sehat mental, normal bermasalah, dan sakit mental bergantung situasi tempat tinggal atau yang dihadapinya. Hal ini karena manusia memiliki limitasi atau keterbatasan dalam menghadapi berbagai tekanan.

“Salah satu limit yang menandakan kelemahan atau kekurangan manusia yaitu batas toleransi saat menghadapi tekanan. Ketika memiliki batas toleransi, maka akan diketahui kelemahnya ada dimana karena ketidakmampuannya menoleransi,” ujar Psikolog Klinis, Raiguna Sonjaya, S.Psi., M.Psi., Psikolog., saat menjadi pemateri  pada seminar dalam rangka Hari Kesehatan Mental Sedunia bertema ‘Kondisi Mental Tidak Sehat Bukan Kelemahan’ yang dilaksanakan di Student Center Unisba, Selasa (10/10/2023).

Menurutnya, meski manusia memiliki kemapuan yang serba bisa namun tidak lepas dari keterbatasan. “Jadi ketika merasa tidak sehat ya tidak apa-apa berarti butuh bantuan dan harus aware terhadap kekurangannya,” ungkap alumnus Fakultas Psikologi Unisba ini.

“Tidak apa-apa jika berada dikondisi normal bermasalah atau sakit mental karena ini menunjukkan bahwa  terdapat psikis yang terganggu dan memiliki keterbatasan. Maka dari itu manusia diciptakan sebagai mahluk sosial agar bisa mengcover keterbatasan satu sama lain,” tuturnya.

Cara menjaga kesehatan mental diri sendiri, Raiguna menyebutkan empat tips. Pertama,  dengan menjaga kesehatan fisik. Fisik merupakan penunjang komponen utama atau penting untuk hidup di dunia. “Fisik adalah komponen penting selain psikis. Jika fisiknya sehat otomatis akan berpengaruh ke psikis, begitu juga jika psikis sehat akan berpengaruh ke fisik. Dengan menjaga latihan fisik  akan menunjang psikis untuk tetap stabil,” ujarnya.

Kedua, cerita pada orang terdekat. Gunakan fungsi teman dekat sebaik mungkin dengan menjadi tempat cerita karena dengan dengan bercerita maka akan merasa dihargai dan akan menjadi tenang.

Ketiga, melakukan hobi yang produktif untuk recharge energi dan healing sesuai kemampuan sehingga mental menjadi lebih stabil. “Hobi sekecil apa pun bisa membantu untuk menjadi stabil dan menjauhi stress,” ujarnya.

Keempat, konsultasi dengan professional seperti psikolog, psikiater  konselor, dan pekerja sosial. “Pilihlah profesional sesuai kebutuhan ketika tidak bisa menghadapi stres yang dihadapi,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III Unisba, Dr. Amrullah Hayatudin, SHI., M.Ag., mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari QS An-Nisa ayat 9 yaitu tidak meninggalkan generasi yang lemah.

Warek III mengungkapkan, tidak sehat mental bukan merupakan suatu kelemahan namun harus dijauhkan.

Menurutnya, kesehatan mental itu penting jika dilihat melalui literatur fikih dan sebagainya. “Kesehatan itu menjadi parameter keabsahan fikih diterima atau tidaknya, salah satunya adalah Akal yang sehat  dan mental yang baik,” ujarnya.

“Semoga selalu diberikan kesehatan mental, kekuatan mental sehingga fisik menjadi bagus agar bisa mengimplementasikan iftah dan perintah Allah SWT secara sempurna dan paripurna. Karena pada hakikatnya kesehatan mental itu penting dalam menjamin ibadah,” ucapnya.

Lebih lanjut Warek III mengatakan, kekurangan atau tidak sehat mental merupakan cobaan dari Allah SWT. “Semoga yang kurang sehat mentalnya itu bisa bersabar karena orang beriman akan memperoleh cobaan, diantaranya kesehatan mental itu juga merupakan salah satu cobaan dari Allah SWT,” ujarnya.

Dekan Fakultas Psikologi Unisba, Dr. Dewi Sartika, Dra., M.Psi., Psikolog., mengatakan, kegiatan ini metupakan peran perguruan tinggi untuk kesehatan mental masyarakat.

Menurutnya, kesadaran terhadap kesehatan  mental saat ini sudah semakin besar. “Sekarang psikolog sudah menjadi sahabat kita semua untuk berdiskusi menjadi jiwa yang sehat, dan ini berguna serta berkontribusi pada kesehatan kita,” ujarnya.

Harapannya, seminar ini bisa memberikan manfaat. “Tidak ada manusia yang tidak punya masalah atau mengalami mental yg lemah atau galau, tapi jika ada masalah dengan mental bukan suatu kelemahan. Saya yakin bisa diatasi dan  bisa menjadi sehat mental. Semoga acara ini terus berlanjut untuk kesehatan mahasiswa dan masyarakat,” tutupnya.***

Press ESC to close