FEB Unisba Ajak Mahasiswa Manfaatkan Paltform Digital untuk Berbisnis

KOMINPRO – Menanamkan jiwa wirausaha pada mahasiswa sejak dini menjadi aspek penting bagi Universitas. Pasalnya dengan beriwirausaha, seseorang turut berperan dalam menggerakan roda perekonomian bangsa. Selain itu, wirausaha dapat menjadi alternatif sekaligus solusi untuk menekan angka pengangguran yang ada di Indonesia. 

Dalam menyikapi hal tersebut, Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menggelar acara Student Creativity dengan mengusung tema Survival of The Business, Digital Adapt, and Overcome”, Rabu (23/12). Acara yang diselenggarakan setiap tahun ini merupakan event puncak dari mata kuliah Workshop Kewirausahaan yang diampu mahasiswa semester tujuh Prodi Manajemen Unisba. Kegiatan tersebut diikuti oleh 65 peserta yang dibagi menjadi enam kategori produk yaitu accessories, equipment, fashion, food, service, dan healthcare.

Ketua Panitia acara, Allya Roosallyn Assyofa, S.E., M.SI, mengatakan, bila sebelumnya seluruh peserta wajib menampilkan produk melalui kegiatan pameran, tahun ini mereka harus memanfaatkan platform digital sebagai media promosi. Melalui penerapan konsep digitalisasi, dia berharap mahasiswa bisa mengembangkan usaha yang dimiliki dengan jangkauan yang lebih luas.

“Pada kegiatan ini, semua kelompok memasarkan produknya melalui platform digital yang diwadahi oleh prodi Majaemen dalam website dengan alamat studentcreativity.com. Harapannya melalui website ini kita bisa mengetahui seberapa besar animo masyarakat terkait produk yang dipasarkan,” ujarnya.

Kegiatan yang berlangsung secara online melalui aplikasi zoom ini juga diisi dengan talk show dari narasumber ternama yakni Noval Ginanjar, Founder Seymour Sandals dan Hardinansyah Putra, Creative Enterpreneur Professional. Pada kesempatan tersebut, Noval membagikan pengalamannya terkait pentingnya mempelajari strategi digital media dalam persaingan dunia bisnis saat ini.

Saat mengawali karirnya, Noval bercerita bahwa dia sempat menjual produk sepatu dengan merk dagang Sandbox Shoes tahun 2011. Namun, saat itu, dia belum mengenal dunia bisnis digital dan hanya memasarkan produknya melalui distro. Kemudian, setelah mempelajari dan memanfaatkan platform digital sebagai media promosi, Noval mulai memasarkan produknya melalui online.  

“Melihat ketatnya persaingan bisnis sepatu yang semakin merajalela, akhirnya saya mencoba peruntungan lain dengan membuat brand Seymour Sandal di tahun 2016. Baru beberapa bulan berjualan melalui digital marketing, ternyata hasilnya lebih baik daripada menjual sepatu. Akhirnya di pertengahan 2016 sekitar bulan Juni, saya mulai memperbanyak produksi sandal dan mengurangi produksi sepatu hingga akhirnya fokus di Seymour sandal.” ujarnya.

Noval mengatakan, melalui digital marketing para pelaku usaha bisa lebih mudah menjangkau pasar sesuai target. Jika dipelajari dengan serius, seseorang bisa memasarkan produknya dengan jangkauan luas dan menentukan segementasi sesuai kebutuhan seperti gender, usia, dan tempat tinggal. Selain itu, melalui fitur digital marketing yang tersedia saat ini, dia juga bisa melakukan tracking, berhasil atau tidaknya sebuah iklan dan campaigne yang perusahaannya buat.

“Agar iklan yang dipromosikan dapat menarik perhatian, pastikan juga website yang kita miliki sudah memenuhi standar seperti foto produk yang bagus, copywriting yang menarik, dan tersedia payment gateway yang praktis. Dengan begitu produk yang kita pasarkan akan lebih menarik perhatian konsumen,” jelasnya. (Feari)

Press ESC to close