IKU Jadi Kunci Wujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Maju 2045

KOMINPRO – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dicanangkan pemerintah untuk mewujudkan SDM unggul menuju Indonesia maju 2045, rupanya menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi berbagai Perguruan Tinggi. Sebagai institusi pendidikan tertinggi, kampus harus bisa mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang siap menyongsong tantangan masa depan. Jika hal tersebut terwujud, berarti perguruan tinggi mampu memenuhi delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi (PT) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Demikian diungkapan Direktur Kelembagaan Pendidikan Tinggi, Dr. Ir. Ridwan, M.Sc., saat menjadi pembicara dalam webinar yang diselenggarakan Fakultas Teknik Unisba, Senin (14/12). Beliau mengatakan delapan IKU yang menjadi landasan transformasi pendidikan tinggi yaitu lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekognisi internasional, program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif, program studi berstandar internasional.

Selain itu, beliau pun mengingatkan bahwa pada garis besarnya, program kampus merdeka mengusung empat program utama antara lain, kemudahan pembukaan prodi baru, perubahan sistem akreditasi perguruan tinggi, kemudahan perguruan tinggi negeri menjadi PTN berbadan hukum, dan hak belajar tiga semester di luar program studi. Menurutnya, program ini dijalankan dalam rangka memberikan kemudahan pada warga kampus untuk menginplementasikan pengembangan kampus dan proses belajar, dalam menghasilkan SDM unggul menuju Indonesia maju 2045.

“Pada kesemepatan ini saya ingin menyampaikan merdeka belajar dari kampus merdeka. Pada intinya ada 8 kegiatan experiental learning yang meliputi kegiatan pertukaran mahasiswa, magang, mengajar di sekolah, penelitian, proyek kemanusiaan, studi/proyek mandiri, kewirausahaan mahasiswa, dan membangun desa,”ujarnya.

Dr. Ridwan menjelaskan, program Kampus Merdeka memberikan peluang bagi mahasiswa untuk dapat mengambil satu semester lintas program studi dan dua semester untuk experiental learning. Melalui langkah tersebut, beliau berharap mahasiswa akan mampu adaptif dalam menghadapi dunia kerja setelah lulus dari peguruan tinggi.

“Pada prinsipnya mahaiswa kita diberi opsi 3 semester di luar prodinya. Satu semester di luar prodi, masih di dalam kampus, dua semester di luar kampus. Sehingga ketika tamat belajar, mereka memiliki bekal ilmu pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk memasuki dunia indsutri yang mereka cita-citakan,” terangnya. (***)

Press ESC to close