MIPA dan Psikologi Juara KDMI dan NUDC Unisba 2020

KOMINPRO – Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) dan University Debating Championship (UDC) 2020 tingkat Perguruan Tinggi di Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali digelar. KDMI merupakan debat bahasa Indonesia tingkat nasional. Sementara NUDC merupakan debat bahasa Inggris tingkat nasional. Tercatat 15 tim NUDC dan 20 tim KDMI turut berpartisipasi dalam kompetisi ini. Kegiatan tersebut berlangsung di Student Center Unisba. Untuk kategori KDMI kegitan berlangsung dari 25 hingga 26 Februari. Sementara untuk NUDC kegiatan digelar pada 3 sampai 4 Maret.

Setelah melewati persaingan yang ketat, terpilih pemenang pertama KDMI tingkat Universitas dari Fakultas MIPA yang terdiri dari Seruni Purwati Djuniar, Dyah Ayu Nurismawati, dan Muhammad Daffa Adilah, kemudian menyusul di posisi kedua yakni Anisa Arispen, Aida Istihamah, dan Siti Saidah dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Sementara urutan ketiga berhasil diraih Adila Putri, Hasani Farhan, Haifa dari Fakultas Kedokteran.

Sementara itu, untuk kategori best speaker juara 1 diraih Seruni Djuniar dari MIPA, juara II , Dyah Ayu Nurismawati (MIPA), dan juara III jatuh kepada Hasani Farhan (Kedokteran). Adapun Siti Saidah Insyira (FEB) menjadi juara harapan 1, Aida Istihamah Effendi (FEB) juara harapan II, dan Muhammad Daffa Adilah (MIPA) menjadi juara harapan III.

Pada kategori NUDC, juara 1 jatuh kepada tim psikologi 1 yang terdiri dari Lavio Dwipo Zulfan dan Revia Eka Putri. Kemudian menyusul di posisi keuda tim MIPA 1 (Diajeng Azzahra dan Muhammad Bilgary Utama). Sementara tim psikologi 2 ( Alviani Karim dan Chikita Anistisya) harus berpuas diri berada di urutan ketiga.

Sementara untuk kategori best speaker, Lavio Dwipo Zulfan (Psikologi) berhasil menyabet juara pertama, juara II , Muhammad Bilgary Utama (MIPA), dan juara III jatuh kepada Revia Eka Putri (Psikologi). Adapun Tiara Chairanti Syahputra (FEB) menjadi juara harapan 1, Chikita Anistisya (Psikologi) juara harapan II, dan Puput Delita Ekamevia (Teknik) menjadi juara harapan III.

Tahun ini, setiap perguruan tinggi diberikan mandat oleh Belmawa untuk melakukan proses seleksi dalam menentukan satu tim NUDC terbaik yang terdiri atas 2 (dua) mahasiswa sebagai Debater dan  1 (satu) Adjudicator;  1 (satu) tim KDMI terbaik yang terdiri atas 3 (tiga) mahasiswa sebagai Debater dan 1 (satu) Adjudicator.

Dosen Fakultas MIPA yang berperan sebagai juri NUDC, Nety Kurniaty, S.Si.,M.Sc mengatakan, dalam kompetisi KDMI dan NUDC para peserta dituntut untuk dapat menguasai pengetahuan global, menganalisis, membuat judgement, dan meyakinkan publik. Di dalam debat tersebut, mahasiswa dihadapkan pada persoalan-persoalan nyata yang dihadapi suatu masyarakat atau bangsa mulai dari isu ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, seni, dan lain-lain. Namun, berbeda dengan KDMI, para peserta NUDC juga harus memiliki kemampuan bahasa inggris yang mempuni.

Dia menjelaskan, ada beberapa aspek penilaian yang menjadi bahan pertimbangan atas terpilihnya para pemenang di antaranya, kemampuan menganalisis dan berargumentasi. Kemudian, kecakapan dalam memainkan peran sebagai pihak pemerintah maupun oposisi, dan kepiawaian dalam menyusun strategi dalam menyerang lawan. Setelah ini, para pemenang yang terpilih dalam kategori best speakers  akan dibina kembali untuk mematangkan persiapan berlaga di tingkat wilayah April mendatang.

“Para peserta dalam lomba debat ini sudah cukup bagus dan mengalami peningkatan kualitas dibandingkan tahun lalu. Setiap peserta memiliki keunggulan masing-masing, ada yang public speakingnya bagus tapi kemampuan nalarnya masih kurang, begitupun sebaliknya. Maka pemenang pertama dan kedua dalam kategori best speaker tidak otomatis akan kirim ke tingkat wilayah tapi akan kami asah dan godok terlebih dahulu hingga akhirnya tercipta tim dengan paduan terbaik,”jelasnya. (Feari)

Press ESC to close