KOMINPRO – Hasil kajian demografi dan perhitungan proyeksi penduduk memperkirakan. Indonesia akan mengapai bonus demografi pada tahun 2045. Bonus demografi ditandai dengan meningkatkan proporsi penduduk usia kerja. Diperkirakan, pada tahun 2045 ada sebanyak 70 persen dari total jumlah penduduk Indonesia berusia produktif (usia 15 – 64 tahun). Namun, ironisnya , data International Labour Organization (ILO) menunjukan bahwa 15,8 % dari populasi angkatan tenaga kerja Indonesia berusia 15-24 tahun saat ini masih berstatus sebagai pengangguran atau tidak memiliki pekerjaan.
Demikian disampaikan, pengusaha sekaligus politikus muda Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno saat menjadi keynote speaker dalam kegiatan seminar nasional bertajuk “Memaksimalkan Bonus Demografi dan SDM Unggul untuk Laju Ekonomi Bangsa” yang diselenggarakan oleh Fakultas Dakwah Universitas Islam Bandung ( Unisba), Rabu (4/3). Dia mengatakan, ada tiga langkah yang harus dilakukan generasi milenial dalam merespon bonus demografi yakni dengan memperkuat SDM, menyusun arah baru pendidikan, serta membuka peluang kewirausahaan.
“Bonus demografi harus disikapi, bukan hanya mencari lapangan pekerjaan tapi menciptakan inovasi untuk membuka lapangan pekerjaan baru. Kita harus mampu menangkap peluang itu karena inovasi akan membuat pekerjaan lebih efisien dan berkualitas. Kita harus mampu future proof dan anti terotomatisasi,” ujarnya dihadapan audiens yang memadati area Aula Unisba.
Politikus yang akrab disapa Sandiaga Uno ini mengatakan, seiring dengan terus berkembangnya teknologi dan digitalisaasi, ILO telah memprediksi bahwa sekitar 60% pekerjaan tetap di Indonesia beresiko akan tergantikan oleh robot, dan 42% di antaranya berpotensi terotomatisasi. Namun, meskipun 21 juta lapangan pekerjaan akan hilang, era revolusi industri 4.0 rupanya juga telah membuka 26-46 juta lapangan pekerjaan baru.
“Digitalisasi telah membuka lapangan pekerjaan baru, contohnya seperti selebgram dan youtuber, bidang pekerjaan yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Jika kita amati sekarang segala jenis pekerjaan banyak memanfaatkan teknologi. Ke depan akan lebih jenis pekerjaan baru yang tumbuh dan berkembang seiring dengan digitalisasi dan perkembangan teknologi,” jelasnya.
Sandiaga Uno berharap, sebagai institusi perguruan tinggi Unisba dapat menyikapi bonus demografi yang dimiliki oleh Indonesia, dengan mencetak dan memperkuat SDM yang mampu membuka peluang kewirausahaan secara mandiri. Sandi menilai, pendidikan di kampus merupakan bagian terpenting dari sistem pendidikan. Menurutnya, pendidikan tinggi Indonesia harus berporos future proof. Sehingga para generasi muda saat ini, akan mampu beradaptasi dan tidak mengalami kesulitan daalm menciptakan lapangan pekerjaan baru.
“Saya berharap Unsiba dapat menjadi lokomotif penggerak bagi generasi kedepan. Bukan hanya sekedar menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang keillmuan dan teknoloig tapi memiliki kekuatan iman dan taqwa serta beraklakul kharimah. Sehingga dia mampu membuka lapangan pekerjaan yang luas dan menjadi bagian dalam mendukung program pembangunan Indonesia maju. (Feari)