


KOMINPRO – Di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, Universitas Islam Bandung (Unisba) menyelenggarakan kegiatan Pesantren Mahasiswa Baru Tahun Akademik secara online. Kegiatan pesantren menjadi agenda rutin yang wajib diikuti seluruh mahasiswa Unisba. Sebanyak 2.663 peserta turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Pesantren Mahasiswa Baru terbagi ke dalam 9 gelombang dan berlangsung dari tanggal 1 Februari sampai bulan Juli 2021.
Ketua Lembaga Studi Islam dan Pengembangan Kepribadian (LSIPK) Unisba, Dr. H. M. Wildan Yahya, Drs., M.Pd., mengatakan, kegiatan pesantren merupakan ciri khas yang melekat dengan Unisba sehingga tidak boleh dihilangkan. Menurutnya, meskipun saat ini dunia sedang dilanda pandemik COVID-19, kegiatan pesantren tetap harus dilaksanakan guna memberikan bekal wawasan keislaman bagi mahasiswa sebelum terjun ke masyarakat.
“Kegiatan pesantren merupakan tradisi Unisba untuk menampilkan ruhuddin sebagaimana tercantum dalam surat At-Taubah ayat 122 yang berbunyi. Tidak sepatutnya bagi mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya,” katanya.
Beliau mengatakan, dalam kegiatan pesantren, Unisba berupaya mengembleng mahasiswa agar menjadi lulusan yang memiliki karakter mujahid, mujtahid, dan mujaddid. Pak Wildan berharap, melalui kegiatan pesantren lulusan Unisba akan mampu menjadi intelektual yang ulama dan ulama yang intelektual, serta menjadi ragi bagi lingkungannya.
Sementara itu, Rektor Unsiba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., MH mengatakan pesantren mahasiswa merupakan kegiatan akademik yang wajib diikuti seluruh mahasiswa Unisba. Beliau menjelaskan, pesantren merupakan kegiatan akademik sehingga seluruh mahasiswa harus mengikutinya dengan baik sebagai persyaratan untuk lulus.
Selain itu, Rektor mengatakan, meskipun saat ini dunia sedang dilanda pandemik COVID-19, hendaknya mahasiswa tetap bisa menjadi generasi yang tangguh sebagai pejuang, peneliti, dan pemikir. Menurutnya, perintah untuk selalu berfikir dan menjadi inovator dalam segala kondisi tercantum dalam Al-Qur’an.
“Kondisi yang medera saudara saat ini akan kita mendidik saudara menjadi seorang inovator. Walaupun saat ini saudara baru menginjak semester dua, namun tetap saudra adalah intelekutal muda yang dituntut untuk berfikir dan menyelesaikan berbagai persoalan-persoalan. Allah mengatakan, ciri-ciri orang beriman adalah selalu berifikir atas kebesaran Allah,” ujarnya. Kegiatan Pesantren Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2020/2021 diikuti 2.663 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebanyak 555 orang, Ilmu Komunikasi (380), MIPA (293), Teknik (290), Hukum (237), Tarbiyah (224), Syariah (210), Psikologi (201), Kedokteran (180), dan Fakultas Dakwah 93 orang . Selama lima hari melaksanakan kegiatan pesantren secara online, para peserta mendapat berbagai materi dari narasumber yang meliputi Materi Implementasi Ruhuddin di Kampus Unisba, Thaharah, Praktek Shalat, Baca Tulis Al-Qur’an (BTAQ), Shaum & Zakat, Teori Haji dan Umrah, Praktek Manasik Haji, Teori dan Praktik Pemulasaraan Jenazah, Responsi, dan Tahsin Al-Qur’an. (Feari)