194 Calon Dokter Unisba Ikuti Pesantren 

Komhumas – Sebanyak 194 mahasiswa Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) mengikuti kegiatan Pesantren Calon Dokter angkatan ke VII Tahun Akademik 2021-2022 di Aula Kampus 2 Ciburial Unisba, Senin (11/7). Sebelum terjun ke masyarakat, mahasiswa kedokteran Unisba harus melalui tiga kali kegiatan pesantren, mulai dari Pesantren Mahasiswa, Pesantren Calon Sarjana, dan terakhir Pesantren Calon Dokter. Tujuan dari kegitaan ini adalah untuk menghasilkan dokter yang tidak hanya ahli dalam bidangnya tapi juga memiliiki kemampuan praktis dan operasional di bidang agama islam

Kepala Bagian Pendidikan Agama Islam, Pesantren dan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, Asep Ahmad Siddiq, Drs., M.Si. mengatakan tujuan diselenggarakannya pesantren calon dokter adalah untuk menanamkan nilai-nilai islam bagi peserta dalam menghadapi perbuahan zaman yang semakin signifikan. Menurutnya, perkembangan teknologi yang terjadi saat ini membawa perubahan nilai sehingga perlu adanya usaha untuk membentengi diri dalam menghadapi dunia kerja, khususnya di bidang kedokteran.

“Banyak dokter yang pintar tapi alangkah indahnya jika kepintaran  tersebut dikemas dengan akhlakul kharimah. Apalagi akhlakul kharimah merupakan ciri dari calon dokter Unisba tidak hanya mempuni dalama sgi kompetensi tapi juga akhlak yang baik,” ujarnya.

Pak Asep berharap, lulusan Unisba harus bisa menunjukan jati dirinya sebagai dokter muslim dengan menerapkan beberapa aspek. Pertama, di bidang keimanan, harus mampu melakanakan ibadah sesuai dengan tuntuna rasul dalam berbagai kondisi. Kedua, di bidang tafaqquh fiddin, harus mampu mengambil Tindakan secara cepat berlandaskan mukasyafah syariah dan kaidah fiqih. Ketiga, di bidang akhklak, lulusan dokter Unisba harus memiliki etika dalam menjalankan tugas dan profesinya sebagai dokter. Keempat, di bidang dakwah, dia harus mampu menjadi khatib, penceramah dalam mensiarkan islam. Kelima, di bidang Tahsin Al-Quran, dia harus mampu membaca Al-Qur’an dengan kaidah tajwid dan mampu mengfalakan minimal juz 30.

Sementara itu, Dekan FK Unisba Prof. Dr. dr. Nanan Sekarwana, Sp.A.(K), MARS., mengatakan, ketika mengalami sakit dan berlu berobat, seseorang tidak hanya mengharapkan kesembuhan semata tapi juga dapat ditangani dengan baik oleh dokter. Beliau berpesan, ketika sudah terjun ke dunia kerja jangan sampai lulusan Unisba dikenal karena sikap tidak ramah.

“Bersikap baik ketika berhadapan dengan pasein adalah sesuatu yang sangat mutlak. Dokter yang mengobati harus bisa menenangkan pasien. Dokter banyak yang hebat tapi jika tidak pernah senyum tidak akan ada yang datang. Saya sangat senang ketika mendengar kabar dari beberapa rekan sejawat yang merasa bangga dengan sikap dokter lulusan Unisba, saya harap mohon ini dipertahankan,” ujarnya.

Adapun, Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., MH., mengatakan, ujian terbesar lulusan dokter Unisba adalah saat mereka terjun ke masyarakat. Menurutnya, agar mampu bersaing, alumni bergelar dokter lulusan Unisba harus mampu menunjukan jati dirinya sebagai dokter lulusan Unisba yang memiliki karakter berakhlakul kharimah.

“Saya berpesan kepada dokter Unisba yang sudah berkhidmat di masyrakat, jika melakuka tindakan, tunjukan bahwa anda adalah lulusan Unisba artinya doakan dulu pasien sebelum bertindak. Kecuali, jika memang pada situasi genting misalnya pasien banyak dan waktu terbatas paling tidak Bismillah dulu atau beroda dalam hati karena ini akan membuat pasien tenang dan senang berobat,” jelasnya.

Press ESC to close