182 Mahasiswa FK Unisba Ikuti Martikulasi Tahap Profesi

KOMINPRO – Dalam rangka mempersiapkan bekal, baik secara materi maupun mental, Fakultas Kedokteran (FK) Unisba menyelenggarakan Martikulasi Tahap Profesi Program Studi Pendidikan Dokter FK Unisba Tahun Akademik 2020/2021. Kegiatan ini diikuti oleh 182 mahasiswa yang telah selesai menjalani jenjang S1 dan akan menempuh Tahap Pendidikan Profesi atau Koas di Rumah Sakit. Acara yang berlangsung selama 11 hari dimulai pada Senin (1/3). Pada acara tersebut, para peserta akan mendapatkan materi dari 45 orang Dokter Pendidik Klinis (DOKDIKNIS) dalam menghadapi berbagai persoalan yang banyak terjadi di dunia medis.

Dekan FK Unisba, Prof. Dr. dr. Nanan Sekarwana, Sp. A (K), MARS., mengatakan, pendidikan tahap profesi sangat berbeda dengan pendidikan tahap akademik yang telah dilalui oleh mahasiswa. Pada tahap profesi, mahasiswa akan menghabiskan masa  pendidikan di Rumah Sakit dan Puskesmas sehingga tantangan yang dirasakan lebih berat. Beliau menjelaskan, pada tahap ini mereja akan berhadapan langsung dengan pasien dari latar belakang berbeda sehingga diperlukan keterampilan khusus dalam menanganinya.

“Pada tahap profesi, anda berhadapan dengan pasien secara langsung untuk mengaplikasikan segala pengetahuan klinis yang sudah dipelajari pada tahap akademik, tapi ini sesuatu yang sangat berbeda. Jika pada tahap akademik anda hanya mendapatkan skenario kasus dan melakukan keterampilkan klinis pada manikin, di sini anda akan praktek langsung dengan pasien yang mengalami penyakit ringan, berat, sampai kritis. Anda dihadapkan pada satu latihan klinis yang betul-betul perlu didalami karena akan menjadi bekal saudara ketika nanti menjadi dokter,” terangnya.

Selain itu, Prof. Nanan berpesan, agar para para peserta bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin. Menurutmya, mutu pelayanan RS dan Puskesmas sangat dipengaruhi oleh para petugas medis yang bertugas. Dekan FK Unisba ini menuturkan, sekecil apapun kesalahan yang dilakukan oleh petugas medis dan berdampak langsung kepada pasien dan dapat menyebabkan tuntutan malpraktek sehingga beliau berpesan agar mahasiswa yang melakukan proses koas dapat berhati-hati dalam melakukan setiap tindakan.

“Saya mengingatkan betul, jangan sekali-kali anda  mengambil keputusan dan melakukan tindakan tanpa melapor dan didampingi dosen pembimbing klinis karena hal ini bisa fatal, baik terhadap pasien mapun terhadap masa depan pendidikan anda. Tahap profesi merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari tahap akademik, semua menjadi satu kestuan dalam menghasilkan dokter yang dapat memberikan manfaat. Tidak hanya untuk diri pribadi atau institusi semata tapi seluruh umat baik di Indonesia maupun di dunia,” jelasnya.

Di samping itu, Prof. Nanan berharap para mahasiswa yang menjalani program koas dapat menjaga nama Unisba yang selama ini sudah dikenal baik. Beliau menerangkan, dalam berhubungan secara sosial, kata islam yang disematkan dalam institusi Unisba seyogyanya dapat tercermin dalam tingkah laku dalam kegiatan sehari-hari. Menurutnya, tugas mahasiswa Unisba bukan hanya menerapkan ilmu tapi juga bersikap islami terhadap rekan kerja dan pasien yang dihadapinya.

Sementara itu, Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., mengatakan bahwa Unisba memilki cita-cita untuk melahirkan mahasiswa dan lulusan yang kompeten dan berakhalkul kharimah. Menurutnya, memiliki akhlakul karimah merupakan bagian dari penerapan etika profesi sehingga jika seseorang telah memiliki karakter tersebut maka dirinya telah mempersiapkan diri untuk menjadi seorang professional yang baik.

“Ketika anda memgang penuh spirit 3M (Mujahid, Mujtahid, Mujaddid) maka dapat dikatakan anda sudah memegang etik profesi. Memegang etik itu jika anda berakhlakul kharimah. Tunjukkan bahwa anda sarjana kedokteran Unisba. Menjaga sikap dan perilaku, itulah akhlakul kharimah. Jangan merasa anda sudah masuk tingkat profesi maka sikap tidak dijaga,” ujarnya. (Feari)

Press ESC to close