
KOMINPRO – Program Studi Program Profesi Insinyur (PS-PPI) Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar pengukuhan 18 insinyur untuk pertama kalinya pada Sabtu (12/9). Pengukuhan insinyur PPI dilaksanakan secara online di Auditorium Unisba di jalan Tamansari No.24-26.
Dekan Fakultas Teknik, Dr. Mohamad Satori, ST., M.T. mengatakan, pada angkatan pertama tahun akademik 2019/2020, PSPPI menyelenggarakan kegiatan perkuliahan melalui Rekognisi Pengalaman Lampau (RPL) dengan total 18 peserta. Pada Gelombang pertama , PSPPI Unisba telah mengasilkan delapan orang peserta yang berhasil lulus dalam ujian keinsinyuran yang digelar 5 Februari 2020. Kemudian, menyusul 10 peserta lain yang lulus pada 22 Juni 2020. 18 lulusan yang dikukuhkan terdiri dari delapan orang bidang keinsinyuran Teknik Industri, Pertambangan (4), Perencanaan Wilayah dan Kota (4), Teknik Sipil (1), dan Teknik Arsitektur 1 orang.
Dr. Mohamad Satori menjelaskan PPI adalah program pendidikan tinggi yang bertujuan untuk memberikan arah pertumbuhan dan peningkatan profesionalitas insinyur sebagai pelaku profesi yang handal dan berdaya saing tinggi. Menurutnya dalam beberapa waktu ke depan, Indonesia akan kedatangan tenaga kerja insinyur dari berbagai negara yang sudah mengantongi sertifikasi sehingga profesi insinyur ini sangat dibutuhkan oleh semua sarjana teknik guna menunjukan skill dan kompetensi yang dimiliki.
”Dalam waktu lima tahun ke depan Indonesia membutuhkan sekitar 280.000 tenaga insinyur. Namun, berdasarkan data yang dihasilkan PSPPI pada awal 2020, saat ini lulusan insinyur baru mencapai 1.191 orang. Saya bersyukur karena Unisba bisa menjadi salah satu perguruan tinggi yang dipercaya untuk membuka PSPPI,” jelasnya.
Rektor Unisba Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., turut berbangga kepada semua lulusan insinyur. Guru besar Fakultas Hukum tersebut menaruh harapan besar kepada wisudawan untuk ikut berikprah dalam memberikan arah perubahan yang lebih baik guna kepentingan nusa dan bangsa. Beliau berpesan kepada wisudawan agar mereka senantiasa dapat menjaga komitmen dalam bidang keilmuannya.
“Pertama adalah komitmen saudara terhadap keilmuan. Jadi setiap tindakan saudara sudah seharusnya didasarkan pada ilmu yang dikuasai. Jadikanlah ilmu saudara selalu menghadirkan manfaat. Tapi meski demikan saudara tetap harus selelau merasa bodoh, dan kurang ilmu. Dengan begitu kita akan terus tersadar untuk terus mengembangakan diri dan juga menjaga akal sehat,” terangnya.
Prof. Edi menambahkan, para lulusan juga harus mampu menjaga komitmen kebangsaan. Beliau menerangkan, lahirnya Unisba yang merupakan ijtihad politik di bidang pendidikan merupakan salah satu bentuk komitmen dalam menjaga kemajuan bangsa di bidang pendidikan. Maka dari itu, Rektor menghimbau para lulusan agar tidak boleh steril terhadap perkembangan-perkembangan yang terjadi dalam masyarakat dan mengamalkan ilmu yang dimiliki guna kemajuan bangsa dan negara.
Selain itu, Rektor menerangkan komitmen ketiga yang harus dijaga oleh para lulusan adalah nilai yang diusung Unisba. Beliau menjelaskan, dasar pijakan Unisba adalah agama islam. Sebegai lulusan Unisba, Rektor berharap mereka bisa mengamalkan ajaran agama dan nilai islam dimanapun berada untuk menjaga muru’ah islam,
“Saudara harus sensitif terhadap perkembangan umat. Unisba bertujuan mengentasakan kemiskinan umat di bidang pendidikan dan dakwah termasuk ekonomi. Oleh karena itu saudara harus teetpa menjaga komitmen nilai-nilai islam. Tiga komitmen ini dipegah teguh oleh para insinyur yang akan dikukuhkan,” jelasnya.
Saat prosesi pengukuhan PPI, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Dr. Ir. Heru Dewanto, ST., M.Sc., IPU memimpin pengucapan sumpah insinyur secara daring melalui aplikasi zoom. Sebelum membacakan sumpah, Heru juga memberikan bekal dan wawasan kepada wisudawan insinyur untuk ikut berkiprah dalam pembangunan bangsa Indonesia. (Feari)