KOMHUMAS-Sebanyak 165 mahasiswa Program Studi Pendidkan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Unisba mengikuti Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di Aula Unisba, Kamis (23/06/2022).
Para mahasiswa tersebut rencananya akan mengikuti KKN di Desa Dayeuhkolot Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang yang akan mulai dilakukan pada 29 Juni s.d. 28 Juli 2022 dan akan didampingi oleh 10 orang dosen.
Ketua Pelaksana KKN, Dr. H. Ayi Sobarna, M.Pd., mengatakan, KKN kali ini berbeda dengan KKN sebelumnya yang selain mengkhususkan pada bidang agama dan pendidikan, juga menyentuh aspek edupreneur. “Oleh karena itu walaupun core keilmuan FTK dibidang agama dan pendidikan, akan tetapi ada bidang lain yang tidak boleh dilupakan yaitu bidang wirausaha. Ada dua kunci pula dalam KKN ini yaitu agama dan edupraner yakni kewirausahaan yang dipadukan dengan pendidikan,”ujarnya.
Dekan FTK Unisba, Dr. Aep Saepudin, Drs., M.Ag., berpesan kepada mahasiswa yang akan melakukan KKN untuk dapat mengacu kepada HR. at-Tirmidzi yakni ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tiba di kota Madinah. “Ada tiga poin yang bisa diambil dari hadist tersebut yaitu agar datang dimanapun berada, harus dilandasi dengan penuh kasih sayang, memberikan salam kebaikan kedamaian dan memberikan nilai tambah kepada masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Dekan menambahkan para peserta agar selalu jujur, disiplin dan menjadi pribadi yang didambakan kehadirannya. “Perdamaian, berkolaborasi dan bersilaturahmi, juga mengkoneksikan antara apa yang dipelajari dibangku kuliah dengan realitas di lapangan. Jangan sampai menjadi menara gading yang tidak tahu keadaan masyarakat. Jadikan KKN menjadi agenda yang Allah ridhai dan lindungi, serta nantinya akan menjadi kesuksesan bagi kita semua,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Rektor I Unisba, Prof. Ir. A. Harits Nu’man, M.T., Ph.D., IPM. Ia berpesan agar bersikap ramah sesuai dengan ajaran Rasulullah. “Kalian adalah mahasiswa yang membawa label Islam. Nanti dalam KKN akan mendampingi masyarakat disekitar untuk meningkatkan kualitas keimanan,” katanya.
Warek I mengatakan, konsep yang akan dibawa peserta KKN ini adalah BECA (behavior, culture dan attitude) yang akan beririsan kuat dengan konsep 3M (mujahid, mujtahid dan mujaddid). “Karena dididik di Unisba yang masuk ke dalam ranah perjuangan yang ingin mencetak lulusannya berakhlakukl karimah denagn karakter 3M, sebagai pejuang, pemikir dan pembaharu maka ini akan beririsan kuat dengan konsep beca,” ucapnya.
Harapannya, kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat saja, tapi juga berdampak pada amalan-amalan dikemudian hari.
Pada kesempatan ini, Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. M.Samsuri, S.Pd., M.T., menyampaikan materi mengenai “Mahasiswa KKN sebagai Agent of Change Masyarakat yang Berbasis Nilai-Nilai Agama dan Budaya”.Dia mengatakan, program KKN merupakan bagian visi misi Presiden yang turut serta dalam peningkatan kualitas manusia di daerah-daerah. Selain itu menurutnya, KKN masuk ke dalam bagian Merdeka Belajara Kampus Merdeka (MBKM) yang bisa dinilai SKS.
Pa Kalem sapaan akrabnya berpesan, agar para peserta KKN tidak menjadi beban masyarakat, tetapi menjadi bagian solusi masyarakat. “Tunjukan kemandirian untuk menjadikan contoh, proaktif berinisitif mengajari warga, serta harus totalitas jangan hanya berhitung dengan waktu karena jika dilakukan secara berkualitas akan menuai hasil,” ungkapnya.
“Yang terpenting semuanya harus menujukkan karakter yang hebat sebagai mahasiswa Unisba yaitu memiliki akhlakul karimah, tutur kata harus santun dan menjadi contoh di tengah tengah masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut pesannya, untuk memanfaatkan waktu singkat KKN ini dengan tidak bersantai-santai. “Lakukan sesuatu selebih mungkin karena melakukan sesuartu yang lebih akan mendapat sesuatu yang lebih pula. Pengalaman akan lebih banyak, kemudian karya akan lebih banyak pula dan itu yang akan ditinggalkan ke masyarakat ketika anda Kembali ke kampus,” tutupnya.***